Pemkab Poso Gelar Sosialisasi Pekerja Konstruksi Bangunan

POSO, MERCUSUAR – Ketua Komisi-II DPRD Provinsi Sulteng, Yus Mangun, mewakili pimpinan DPRD Provinsi Sulteng, menghadiri Sosialisasi Pekerjaan Konstruksi Bangunan Pelimpah Bendungan Puna Kiri, di Kantor Camat Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Senin (20/6/2022).

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Cikasda Provinsi Sulteng, Abdul Razak, anggota DPRD Kabupaten Poso, Ma’mur L., Camat Poso Pesisir, Camat Poso Pesisir Selatan, Kepala Dinas PU Kabupaten Poso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso, para kepala desa se-Kecamatan Poso Pesisir dan Poso Pesisir Selatan, dan beberapa dari masyarakat Kelompok Tani Kecamatan Poso Pesisir.

Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi-II DPRD Provinsi Sulteng, Yus Mangun menyampaikan, saat ini keluhan-keluhan masyarakat terkait masalah air, di mana para petani tidak bisa lagi menyuplai air ke lahan pertanian mereka. Permasalahan ini terdapat di delapan desa, tiga kelurahan, dan dua kecamatan, di mana luas areal tersebut kurang lebih 2.150 hektar yang saat ini tidak terairi. 

Komisi II DPRD Provinsi Sulteng yang saat ini diketuai oleh Yus Mangun, sudah mengkonsultasikan persoalan ini kepada Gubernur Provinsi Sulteng, Rusdy Mastura, dan dinas terkait. Gubernur Provinsi Sulteng menyetujui untuk memberikan bantuan anggaran, melalui Dana Belanja Tidak Terduga (BTT). 

“Jadi tinggal menunggu proses tender pada awal Juli ini, sehingga pada Juli ini juga, pekerjaan ini sudah bisa dilaksanakan dan akan berakhir pada Desember dan secara otomatis, Bendungan Puna Kiri sudah bisa berfungsi kembali. Semoga dengan berfungsinya kembali bendungan ini, masyarakat dapat menggunakannya sebaik mungkin dan tentunya dengan harapan produksi dari hasil pertanian ini bisa meningkat, sehingga ke depannya, kehidupan para petani bisa lebih meningkat dan sejahtera.

Dalam kesempatan ini juga, Kepala Dinas Cikasda Provinsi Sulteng, Abdul Razak menyampaikan, saat ini anggaran sudah tersedia, tinggal menunggu proses tender pada awal Juli, sehingga pada akhir Juli ini sudah bisa dilakukan teken kontrak dan memulai untuk berkerja dengan deadline waktu kurang lebih lima bulan ke depan. 

Berdasarkan informasi dan keluhan-keluhan dari masyarakat terkait persoalan ini, hanya ada sekitar 70 persen air yang bisa masuk pada areal pertanian, itupun tidak maksimal. Jadi semoga dengan selesainya pekerjaan Bendungan Puna Kiri ini, masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan pertanian, terutama pada areal persawahan untuk keperluan padi sawah. ABS

Pos terkait