PALU, MERCUSUAR- Sebanyak 30an siswa SMA Al-Azhar Mandiri Palu mengikuti pelatihan jurnalistik dasar. Kegiatan bertema “Menulis untuk Membangun Negeri” itu rencananya dilaksanakan dua hari, sejak Jumat-Sabtu (19-20/11/2021).
Kepala SMA Al-Azhar, Arafat Arsyad dalam sambutannya mengatakan, di era saat ini sangatlah penting memberikan atau mengenalkan siswa mengenai penulisan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik, sehingga siswa mampu memilah berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak mudah terjerumus (ikut-ikutan) menyebarkan informasi yang tidak benar (hoaks) di media sosial.
“Pelatihan seperti menurut saya sangat penting, sehingga anak didik tidak sampai terlibat dalam berita-berita hoaks, ujaran kebencian dan hal-hal negatif lainnya, terutama dalam dunia maya,” jelasnya.
Arafat mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi panitia yang telah berupaya melaksanakan pelatihan tersebut, sehingga diharapkan siswa-siswa di sekolah itu, kedepannya mampu menjadi penulis-penullis yang handal, yang tentunya dapat menjadi kebanggaan keluarga, sekolah, daerah bahkan bangsa dan negara.
Sementara, Temu Sutrisno dari Harian Mercusuar, dalam pengantar materinya menjelaskan bagaimana peran-peran pers dalam masyarakat.
Dia melanjutkan, pers nasional memiliki fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.
Selain itu, lanjut Temu, pers berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
“Pers semestinya berperan meluruskan hal-hal yang keliru di masyarakat. Selain itu seorang wartawan harus mampu memikirkan atau mempertimbangkan dampak dari tulisan yang dibuatnya,”jelasnya.
Siswa Pertanyakan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pers
Sementara, Fatia salah seorang siswa dalam sesi diskusi menanyakan bagaimana strategi media di era saat ini terkait dengan kepercayaan masyarakat terhadap media atau pers yang cenderung menurun.
“Bagaimana media mengembalikan kepercayaan masyarakat itu,” tanyanya.
Menjawab hal itu, Temu mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini, kepercayaan masyarakat terhadap pers memanglah menurun, dan salah satu faktor penyebabnya karena lambannya informasi yang disajikan atau bisa dikatakan kalah cepat dengan informasi yang berseliweran di media sosial. Namun saat ini, secara perlahan kepercayaan kepada media mulai kembali, karena media atau perusahaan pers itu sendiri mulai berbenah dalam mengimbangi informasi tanpa verifikasi yang berkembang di media sosial, olehnya media harus mampu menyajikan berita yang cepat dan tepat. AMR