Solidaritas Umat Islam Poso Bakal Turun ke Jalan

Sugianto Kaimudin

POSO, MERCUSUAR – Solidaritas Umat Islam Poso bakal melakukan aksi solidaritas guna memberikan dukungan moril terhadap keluarga korban penembakan yang terjadi di Kecamatan Poso Pesisir Utara (PPU) kurun dua bulan terakhir.

Koordinator Solidaritas Umat Islam Poso, Ustadz Sugianto Kaimudin menyebutkan, demi mencari keadilan kepada para korban yang tak bersalah, Solidaritas umat Islam Poso akan menggelar aksi besok Rabu, 10 Juni 2020.

Dia menambahkan, aksi solidaritas Umat Islam Poso ini akan dimulai dari halaman Masjid Raya Poso serta akan diikuti ratusan orang.

Dalam aksi ini kata dia, pihaknya  akan menyampaikan aspirasi ke Polres Poso dan berakhir di kantor DPRD Poso.

“Aksi ini kami gelar demi mencari keadilan yang rasanya sudah tidak sejalan dengan agenda hukum. Manusia lemah mati begitu saja tanpa prosedur yang jelas dan tak ada penyelesaian yang transparan,” ujarnya kepada Mercusuar Senin (8/6/2020).

Sugianto yang juga ketua DPW FPI Sulteng itu memaparkan, belum tuntas kasus penembakan almarhum Qidam Alfariski dua bulan lalu, kini kembali dua  petani ladang yakni Sarifudin dan Firmansyah yang juga warga Kecamatan Poso Pesiisr Utara, diberondong oleh peluru yang diduga dilakukan aparat tanpa prosedur hukum.

Dia menyebutkan, kedua petani yang mengais hidup di kebun ini mengakhiri hidupnya di moncong senjata yang diduga milik para aparat yang katanya pengayom masyarakat.

Dia menuturkan, kedua petani ini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, beranjak dari rumahnya  sekira pukul 07.00 Wita, di tanggal 2 Juni 2020 lalu, karena sudah lama tidak melihat kebunnya. Bersama empat orang temannya warga Dusun Sipatuo Desa Kilo Keamatan Poso Pesisir Utara, mereka pergi ke kebunnya yang berada di area pegunungan Kilometer 9 Desa Kawende, dengan harapan dapat memanen kopi dan coklat di kebun mereka.

Namun naas, sebelum mereka pulang, ketika mereka beristirahat di rumah kebun dikarenakan hujan deras, terdengar rentetan peluru ke arah mereka. Dua dari enam warga yang beristirahat di tengah hujan itu, harus merenggang nyawa karena terkena peluru. Sementara empat warga lainnya berhasil lari menyelamatkan diri.

Kedua warga yang terkena peluru itu yakni  Sarifuddin dan Firmanyah.

Warga yang selamat dari rentetan peluru, berupaya mengevakuasi keduanya dengan seadanya hingga ke kampung mereka. Keesokan harinya, satu dari korban penembakan yakni Firmansyah dimakamkan di Dusun Sipatuo Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso dan Satu korban lainnya yakni Sarifuddin dimakamkan di kampung halamanya di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

“Sampai saat ini tak ada rasa keadilan yang didapatkan oleh keluarga korban atas peristiwa tersebut,” tandas Ustadz Sugianto Kaimudin. ULY

 

Pos terkait