Hidayat Perintahkan Petugas Perbatasan Bertindak Tegas

  • Whatsapp
Hidayat Minta Petugas

TANAMODINDI, MERCUSUAR- Menyikapi laporan dari personel yang bertugas di pos-pos perbatasan masuk Kota Palu, mengenai kendala yang dihadapi petugas, dimana salah satunya adalah terlibat adu mulut dengan aparat keamanan berseragam sipil, yang memaksa melintas tanpa menunjukan surat tugas atau surat kesehatan.

Wali Kota Palu, Hidayat meminta petugas di posko perbatasan agar bertindak lebih tegas tanpa terkecuali, mau itu aparat atau warga sipil, kalau tidak dapat menunjukan surat sesuai ketentuan yang diminta, maka harus mengikuti aturan yang berlaku, sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Palu.

“Kalau KTP-nya bukan penduduk Palu! jangan dikasi lewat, karena biasanya ada yang menyamar seperti itu. Tahan semua! biarkan kendaraan bertumpuk disitu, periksa secara menyeluruh dan lengkap, minta perlihatkan KTP, jika tidak mintakan keterangan pada kepala desa atau lurah masing-masing,” perintah wali kota, saat rapat evaluasi di Posko Induk Baruga Vatulemo, Minggu (7/6/2020) malam.

Kasat Pol PP Kota Palu, Trisno mengungkapkan, selaian berbenturan dengan aparat beseragam yang tidak bisa menunjukan surat tugas, kendala lain yang didapatkan personel di lapangan yakni para pelaku perjalanan dari daerah lain bekerjasama dengan warga setempat.

“Mereka turun dan menyewa ojek warga setempat untuk melewati pos perbatasan, dimana barang mereka ditinggalkan di kendaraan, ini modus operandi mereka untuk mengelabui petugas, sebab penumpang itu tidak membawa surat dan hanya sopir rental yang memiliki surat,” kata Trisno.

Menurutnya, banyak masalah yang dihadapi tim gabungan pengamanan di pos perbatasan dimana banyak modus yang warga gunakan untuk mengelabui petugas. “Ada juga penumpang yang menjadi sopir, karena sopir tidak memiliki surat rapid test,hanya penumpang. Hal itu ditemukan di pos Pantoloan,” jelasnya.

Trisno juga meminta agar seluruh petugas keamanan baik Satpol PP dan Petugas Dinas Perhubungan yang bertugas di pos perbatasan selama dua bulan ini untuk rapid tes, sebab mereka beresiko. Trisno juga meminta disiapkan masker N95, tidak usah dipakaikan baju azmat cukup masker tersebut.

Menjawab hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Husaema mengatakan, untuk masker N95 tidaklah teralu diperlukan kalau permintaan Faceshield dan pemeriksaan rapit test akan segera dilakukan pihaknya.

“Atur saja waktunya kapan tim Dinkes lakukan rapid test, jumlah rapid yang sudah kita sebar termasuk ke Puskesmas sebanyak 3300, masih ada stok di gudang kita 2700 dari 6000, kita punya dapat sumbangan dari provinsi sebanyak 1000, tetapi untuk 3300 ini masih banyak belum digunakan semua puskesmas,”ucap dr.Husaema. ABS

Baca Juga