Aplikasi PeduliLindungi Masih Tahap Uji Coba Persyaratan Masuk PGM

PeduliLindungi-b6aa49f6

PALU, MERCUSUAR – Pengelola Palu Grand Mall (PGM) melakukan sosialisasi atau uji coba scan barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi terhadap pengunjung mall yang berdasarkan Instruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) Nomor 38 tahun 2021 tentang penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat beraktivitas di Indonesia yang diberlakukan sejak 7 September 2021.

Sejak Selasa kemarin, pihak PGM mulai melakukan sosialisasi karena semua mal yang berskala nasional harus atau wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi yang dikembangkan pemerintah itu diketahui dapat melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 terutama saat masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan. Jawa dan Bali sudah memberlakukan tetapi, untuk Kota Palu sendiri masih menunggu keputusan dari walikota.

” mungkin karena walikota masih punya kebijakan jadi tinggal tunggu surat edaran terbaru dari walikota seperti apa, apakah akan diberlakukan di Palu atau tidak kita tinggal mengikuti keputusan dari pemerintah,” ujar Agung Dwi Setyo selaku Marketing comunication PGM saat ditemui di atrium PGM, Rabu (8/9/2021).

Dia juga menjelaskan tujuan dari pihak PGM mengadakan sosialisasi yang berjalan selama sary minggu tersebut agar masyarakat atau pengunjung paham cara penggunaannya, jangan sampai syarat masuk PGM tersebut dilakukan secara dadakan akan membuat pengunjung heran. Selain itu, pihak PGM juga ingin melihat perkembangan dan tanggapan masyarakat dari uji coba aplikasi tersebut untuk dikordinasikan ke kantor pusat.

“Supaya masyarakat tidak kaget tentang kebijakan baru, makanya kami sosialisasi selama satu minggu supaya mereka paham cara penggunaannya. Agar masyarakat juga bisa terbiasa dengan hal tersebut ketika masuk di PGM,” jelasnya.

Salah satu pemilik tenan di PGM, Anjani saat menanggapi pemberlakuan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat akses masuk PGM mengatakan cukup khawatir karena akan kemungkinan akan menjadi alasan masyarakat untuk malas berkunjung ke mall.

“Sangat berpengaruh sekali karena pendapatan pasti menurun, sebelum diberlakukan pengunjung masih ramai tapi setalah infonya ramai di sosial media sudah mulai terlihat sepi pengunjung padahal aplikasi itu masih uji coba belum pasti diberlakukan,” ujarnya.MG2/RES

Pos terkait