PALU, MERCUSUAR – Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui Bidang Perdagangan Dalam Negeri melakukan monitoring pengawasan ketersediaan stok minyak goreng (migor) di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Sulteng, Donny Iwan Setiawan menjelaskan monitoring dilakukan sejak, Kamis hingga Jumat (10-11/2/2022) di dua pasar di Kota Palu, yaitu Pasar Inpres Manonda dan Pasar Masomba. Dari hasil pengawasan ditemukan ketersediaan minyak goreng mencukupi untuk minyak goreng premium dengan harga masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Hasil monitoring yang kami lakukan harga minyak goreng masih berkisar Rp20 ribu per liter karena pedagang mengaku kalau menjual sesuai HET tidak balik modal, dikarenakan saat membeli dari distributor harganya diatas HET,” kata Donny.
Monitoring dan pengawasan tidak hanya dilakukan ke pedagang di dua pasar rakyat tersebut tetapi mendatangi distributor dan melihat keberadaan gudangnya. Hasilnya ditemukan stok minyak goreng yang ada langsung dilepas ke pasaran agar tidak terjadi kelangkaan.
“Hasil pemantauan kami tidak ada dugaan penimbunan karena saat barang ada langsung dilepas ke pedagang untuk diedarkan, distributor sampaikan stok minyak goreng yang mereka miliki bisa sampai dua minggu kedepan,” terangnya.
Menurut Donny, hasil monitoring dan pengawasan yang dilakukan pihaknya sudah dilaporkan ke Kementerian Perdagangan dan meminta ketersediaan stok agar tidak terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
“Pihak distributor sudah memesan minyak goreng untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang bulan ramadan. Bahkan, sudah ada distributor yang memesan 6 kontainer minyak goreng,” ujarnya.
Selain melakukan monitoring, pihaknya melakukan pendampingan melalui operasi pasar minyak goreng dengan menggandeng salah satu BUMN untuk menjual minyak goreng dengan harga HET. HAI