PALU, MERCUSUAR – PT Pembangunan Sulteng (PTPS) dan National Battery Research Institute (NBRI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman untuk berkontribusi dalam kemajuan indutri baterai di Indonesia.
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan, di NBRI Workshop, yang berlokasi di Kawasan Taman Tekno BS, Jum’at (17/12/2021), yang turut dihadiri Direktur Keuangan PTPS Henry Ranonto dan Direktur Keuangan PT Infiniti Adit Tri Wiguno.
Pada kesempatan itu, PTPS yang diwakili oleh Leomirnandi D. Karamoy selaku Direktur Utama dan NBRI diwakili oleh Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini. Momentum penandatanganan itu bertepatan dengan peringatan satu tahun hari lahirnya NBRI.
“Hal ini merupakan manifestasi dari beberapa diskusi sebelumnya antara NBRI dan PTPS,” ucap Planning and Business Development Director PTPS, Sony P. Widianto, Sabtu (18/12).
Sony P. Widianto menyampaikan, NBRI merupakan platform yang menyatukan ilmuwan, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang fokus pada teknologi baterai dan energi terbarukan. Kata dia, sejak awal berdiri NBRI telah melakukan 212 kegiatan dengan total 6145 peserta dari 30 negara.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi NBRI dapat berkontribusi dalam menyuarakan pentingnya pengetahuan tentang peran baterai, sebagai kunci untuk masa depan dapat dimengerti oleh semua kalangan masyarakat, serta mendapat dukungan dari sektor Industri, mitra kita di dalam dan luar negeri, serta pemerintah. Terbangunnya Kerjasama dengan BUMD diharapkan dapat menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan khususnya bagi Indonesia dalam memperkuat sektor baterai,” katanya.
Dia menjelaskan, NBRI adalah lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi penyimpanan energi elektrokimia independen di Indonesia, mendukung penelitian, pelatihan, dan pendidikan. NBRI bertujuan untuk berkontribusi pada keseluruhan kapasitas penelitian dan lingkungan pelatihan di Indonesia dalam Riset Baterai. NBRI adalah platform yang mempertemukan ilmuwan, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang fokus pada teknologi baterai.
Tujuan utama NBRI adalah mendorong dan mendukung industri pembuatan baterai yang menggunakan sumber daya lokal, yang akan memungkinkan Indonesia mandiri dalam energi. Visi kami untuk NBRI adalah mengumpulkan semua pemangku kepentingan Indonesia dalam penelitian dan produksi baterai, untuk membantu membentuk penelitian baterai nasional yang kuat dan meningkatkan visibilitas penelitian baterai di tingkat pemerintah.
Sementara PTPS adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulteng dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdiri sejak 1975, PTPS memiliki visi untuk menumbuhkan dan meningkatkan kegiatan perekonomian daerah yang berdampak luas kepada masyarakat Provinsi Sulteng.
Lokasi Provinsi Sulteng, dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, akan mempunyai peran penting untuk penyediaan berbagai sumber daya, guna mendukung IKN di seberang tetangga Provinsi Kaltim.
Lanjut dia, PTPS juga bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat.
“PT Pembangunan Sulawesi Tengah mengelola beberapa aset pemerintah daerah dan melaksanakan jasa perdagangan antara provinsi di berbagai sektor, di antaranya pertambangan, perikanan, pertanian, perbankan, perkebunan perdagangan dan jasa serta serta jasa usaha lainnya,” tandasnya. RES