PALU, MERCUSUAR – kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat nilai transaksi penguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulteng rata-rata mencapai Rp 21 miliar per bulan sepanjang tahun 2021.
Plt Kepala BI Sulteng, Victor Arya Bekti H menjelaskan, hingga Oktober 2021 sudah tercatat 81.000 merchant yang tersebar di Sulteng. Hal ini disambut baik oleh Bank Indonesia karena merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendorong transaksi secara non tunai.
“Transaksinya rata-rata per bulan tembus Rp21 miliar dari total merchant 81.000 per Oktober 2021 kemarin,” ujarnya.
Victor menjelaskan, pihaknya terus mendorong untuk memperluas merchant QRIS di Sulteng untuk menciptakan pembayaran digital yang lebih efektif dan aman untuk masyarakat terutama di masa pandemi.
Lanjutnya, dari total 81.000 merchant yang ada, 55,5 persen merupakan merchant mikro, usaha kecil 25,3 persen, menegah 7,9 persen, dan besar 1,06 persen yang tersebar di Sulteng.
“Jadi merchant QRIS memang dikuasai oleh mikro,” jelasnya.
Belum lama ini, BI Sulteng juga mengelar Kimon QRIS untuk mendorong penguna QRIS di Sulteng. Kimon Qris ini merupakan ajang kompetisi belanja menggunakan QRIS yang dikemas secara menarik dan menawarkan hadiah dengan total jutaan rupiah untuk seluruh masyarakat di Sulteng.
“Khusus Kimon QRIS kemarin nilai transaksinya mencapai Rp500 jutaan, dalam dua minggu tercatat nilai transaksi per orang itu mencapai Rp700ribuan,” jelasnya.RES