Revitalisasi Tanjung Dako, Pemkab Buol Perkuat Pariwisata Libatkan Masyarakat

Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo (kanan) bersama tim saat meninjau lokasi pantai Tanjung Dako, yang rencananya akan direvitalisasi, Minggu (23/3/2025). FOTO: IST.

BUOL, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol merencanakan revitalisasi objek wisata pantai Tanjung Dako, sebagai bagian dari program penguatan pariwisata di daerah itu.

Sebagai langkah awal, Bupati Buol, H. Risharyudi Triwibowo bersama timnya meninjau langsung lokasi pantai yang berada di Kecamatan Karamat tersebut, Minggu (23/3/2025). Turut hadir jajaran pimpinan OPD terkait, seperti Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Kepala Bidang Pariwisata, dan pimpinan Dinas Perhubungan.

Utusan Khusus Bupati Buol bidang Pariwisata, Hermawan Nur mengatakan, objek wisata Tanjung Dako akan menjadi fokus utama pengembangan spot wisata di Kabupaten Buol, serta menjadi pilot project pengembangan wisata di Buol.

Ia menyebutkan, dalam waktu dekat, Pemkab Buol akan melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait, untuk membahas lebih jauh rencana tersebut.

“Targetnya, setelah Lebaran (Idulfitri 1446 H), akan diadakan pertemuan dengan stakeholder yang ada di Tanjung Dako, termasuk Pemerintah Kecamatan, Desa dan tokoh masyarakat setempat. Semua pihak akan dilibatkan, khususnya mereka yang ada dalam ruang lingkup tempat wisata tersebut,” jelas Hermawan melalui pesan WhatsApp, Senin (24/3/2025).

Ia menambahkan, target jangka panjang diharapkan objek wisata tersebut tidak hanya diminati wisatawan local, tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga setempat, serta menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sumber penganggarannya nanti diambil dari anggaran pengembangan objek wisata yang ada di Dinas Pariwisata, serta dari sumber lain,” imbuhnya.

Terkait pengembangan objek wisata tersebut nantinya, Hermawan menyebut Pemkab Buol akan mengutamakan pengelolaan yang berbasis masyarakat setempat langsung, sehingga belum memiliki rencana untuk bekerja sama dengan investor.

“Revitalisasi dilakukan bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah desa, baik itu dari segi fisik maupun perencanaan,” ujar Hermawan. “Kalau gambaran jelas pembangunannya belum ada, tapi sudah ada niatan untuk membangun cottage yang bangunannya juga bias menambah estetika objek wisata tersebut. Rencananya juga bangunan yang sudah ada akan dirapikan. Kalau masyarakat mau bekerja sama, saya yakin niat ini akan bisa terlaksana dengan lancar,” pungkasnya. IEA

Pos terkait