Karang Taruna Desa Lompio   Tanam Bibit Mangrove Dengan Sistem Adopsi

LOMPIO-3892e68d
FOTO: Penyerahan bibit mangrove dengan sistem adopsi dari Pemerintah Desa Lompio kepada perwakilan Karang Taruna “Mekar Jaya” Desa Lompio, dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia, Senin (26/7/2021). FOTO: DOK. KARANG TARUNA

DONGGALA, MERCUSUAR- Karanga Taruna “Mekara Jaya” Desa Lompio memperingati Hari Mangrove Sedunia. Kegiatan yang diperingati setiap 26 Juli itu diisi kegiatan penanaman bibit mangrove dengan sistem adopsi, Senin (26/7/2021).

Ketua Karang Taruna Mekar Jaya, Zahir mengatakan, penanaman mangrove dengan system adopsi, artinya bagi kalangan masyarakat yang ingin mengadopsi bibit mangrove tersebut, dimintai kerelaan hati untuk membantu biaya perawatan mangrove yang diadopsinya, kemudian perkembangan pertumbuhan bibit tersebut akan dilaporkan secara berkala di media sosial.

“Bukti kepemilikan atau adopsinya kita bagikan semacam sertifikat, dan setiap perkembangan bibit mangrove akan dipantau oleh anggota karang taruna dan kemudian menyampaikan informasi melalui media sosial,” jelasnya.

Dia melanjutkan, untuk tahap awal ini, pihaknyah menyehdiakan 25 bibit mangrove, yang semua sudah tertanam dan sudah memiliki pengadopsi. Menurutnya kegiatan ini akan terus berlanjut namun masih menunggu stok bibit dan akan diinformasikan kembali.

Zahir melanjutkan, kegiatan ini dilatarbelakangi keresahan pemuda pemudi desa tersebut yang melihat hingga saat ini, belum ada tindakan nyata untuk mengatasi banjir rob yang memutus akses pascabencana 2018.

“Kegiatan ini adalah inisiatif karang taruna Desa Lompio yang sudah beberapa kali melakukan penanaman akan tetapi ada beberapa yang mati karena tertimbun pasir, namun tidak memutus semangat teman-teman untuk terus berbuat dan untuk kali ini dengan metode adopsi,”jelasnya.

Dia berharap, dengan kegiatan tersebut bisa mengajak masyarakat untuk sadar dengan lingkungan, ancaman yang ada di sekitar seperti banjir rob yang  semakin hari makin mengkuatirkan.

Kegiatan tersebut melibatkan, danramil, guru, Jasa Raharja, fasilitator Destana DRR MDMC, masyarakat, pemerintah desa, beberapa kelompok usaha yang dibentuk Yayasan Penabulu bekerja sama dengan Yayasan Care Peduli. AMR/*

 

Pos terkait