Mantan Napiter Imbau Jihad Melalui Pendidikan

67a9493df398a2b5c3de83et3-97765

PALU, MERCUSUAR – Aksi – aksi terror yang beberapa waktu lalu terjadi  di daerah ini khususnya di Kabupaten Poso dan Kota Palu merupakan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Sebab Islam tidak mengajarkan orang untuk berbuat kerusakan dan menciptakan teror di atas muka bumi.

Kedatangan Nabi dengan risalah Islam adalah untuk kerahmatan dan kedamaian bagi alam semesta.

Sejak isu teroris muncul, ada kesalahpahaman terhadap konsep jihad. Hal itu disebabkan kurang pendalaman mengenai jihad, serta penyelewengan arti dan makna kata tersebut.

Demikian dikatakan Kasubdit IV Intelkam Polda Sulteng Kompol Safruddin mengutip pernyataan salah satu mantan narapidana teroris (Napiter) di Sulteng yang kini  telah sadar dan  tobat berinisial NK.

Bahkan, kata Safruddin, menurut pangakuan NK bahwa  yang pernah dilakukannya (NK) sebelumnya adalah kekeliuran dan kesalapahaman dalam memahami arti dari jihad yang sesungguhnya. 

Menurut NK jika ingin berjihad, sebaiknya  melalui pendidikan bukan dengan kekerasan, karena hal tersebut tidak memberikan manfaat tetapi kerusakan bagi kemaslahatan ummat. 

Olehnya, kata Safruddin, NK sangat mengecam aksi-aksi teroris serta paham-paham radikalisme termasuk aksi-aksi kelompok Ali Kalora di wilayah Kabupaten Poso.

NK yang saat ini tengah fokus mengajarkan anak-anak dan remaja melalui pendidikan agama seperti mengaji dan baca tulis Qur’an, mengaku bahwa dulunya ia tidak tidak pernah berfikir nasib korban.

“Saat bertemu pak Safruddin, saya merasa sedih dan menyesal. Penyesalan terbesar saya adalah bagaimana keluarga menanggung efek dari perbuatan saya,” ujar Safruddin pada Media ini mengutip pernyataan NK yang mantan anggota Jama’ah Islamiah (JI) itu.

Ia juga mengakui dan menyadari serta menyesal karena ternyata membunuh orang tidak bersalah adalah kesahalan besar yang harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT.  “Saya berharap kepada saudara-saudaraku yang lain  untuk kembali ke jalan yang benar dengan lebih mengedepankan rasa toleransi dan kemanusiaan,” kata Safruddin yang kembali mengutip pengakuan NK. BOB

Pos terkait