JAKARTA, MERCUSUAR – Negara zionis Israel adakah musuh kemanusiaan. Genosida warga Palestina, penahanan terhadap kapal logistik bantuan kemanusiaan, dan para aktivis, harus disikapi dengan perlawanan global.
Aqsa Working Group (AWG) mendesak Amnesty International agar melindungi 12 aktivis kemanusiaan Madleen Freedom Flotilla yang ditangkap Zionis Israel, serta mengawal masuknya bantuan logistik ke Jalur Gaza.
Dalam siaran pers di Jakarta, Senin, AWG menyatakan pihaknya mendukung penuh aksi Freedom Flotilla di kapal Madleen yang berusaha masuk ke Gaza dan menerobos blokade Zionis Israel demi mengirim logistik bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan masyarakat Gaza.
AWG menilai aksi tersebut sebagai bagian dari upaya luar biasa yang perlu dilakukan masyarakat sipil dari berbagai latar belakang dan belahan dunia dan berharap dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar dengan melibatkan lebih banyak aktivis dari seluruh dunia.
Menurutnya, Madleen Freedom Flotilla mengajarkan bagaimana cara membela Gaza dengan sesungguhnya sekaligus menampar wajah AS yang beberapa hari lalu kembali memveto resolusi gencatan senjata permanen di Dewan Keamanan PBB.
Malaysia juga menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas penahanan yang dilakukan Israel terhadap awak kapal Madleen yang tengah menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza dengan damai, serta menyerukan adanya tindakan global terhadap Israel.
Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan resminya, yang diterima di Jakarta, Senin, menegaskan tujuan utama misi ini adalah untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Gaza, yang terus ditindas oleh blokade tidak manusiawi yang diberlakukan oleh rezim zionis Israel, yang mengakibatkan kelaparan massal.
“Tindakan mencegat dan mengganggu awak armada tersebut dengan jelas menunjukkan tindakan yang disengaja dan kejam untuk mencegah bantuan kemanusiaan yang seharusnya dapat memberikan sedikit bantuan bagi mereka yang paling terdampak, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua,” jelas keterangan Wisma Putra (Kemenlu Malaysia).
Aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg menyatakan pasukan Israel menculiknya selama misi bantuan ke Gaza dalam sebuah pidato video yang dipublikasikan pada Senin, serta menyerukan tekanan pada Swedia untuk mengupayakan kebebasan seluruh relawan.
“Kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel. Saya mendesak semua teman, keluarga, dan kawan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar membebaskan saya dan yang lainnya sesegera mungkin,” kata Thurnberg dalam sebuah video yang dipublikasikan oleh Freedom Flotilla Coalition, yang mengoperasikan kapal tersebut.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa militer Israel menaiki kapal pesiar Madleen, yang ditumpangi Thunberg dan relawan lainnya menuju Jalur Gaza, lalu saluran komunikasi dengan kapal tersebut terputus. ANT/TMU
Sumber: ANTARA