OTTAWA, MERCUSUAR – “Semua orang harus segera mengungsi dari Tehran!” tulis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di akun Truth Social miliknya seperti dilansir dari AFP, Selasa (17/6/2025).
Seruan Donald Trump mendesak penduduk Iran meninggalkan Tehran, sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan yang sama dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengancam akan melancarkan serangan besar-besaran ke Iran.
Trump tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pernyataannya itu. Diketahui, hampir 10 juta orang tinggal di Tehran.
Dilansir dari detik, peringatan itu muncul saat Israel meningkatkan serangannya di Iran. Israel beralasan serangan itu ditujukan untuk menghancurkan proyek nuklir Iran.
Militer Israel sebelumnya sudah mengeluarkan pemberitahuan yang mendesak untuk penduduk satu distrik di Tehran agar mengungsi.
Trump akan meninggalkan konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Kanada sehari lebih awal. “Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu. Namun saya harus meninggalkan tempat ini,” sambungnya.
Trump Memanggil, Perang Bisa Berhenti
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat menghentikan serangan Israel terhadap Republik Islam tersebut dengan “satu panggilan telepon saja.”
“Jika Presiden (Donald) Trump sungguh-sungguh dalam hal diplomasi dan tertarik untuk menghentikan perang ini, langkah selanjutnya akan sangat penting. Israel harus menghentikan agresinya, dan jika agresi militer terhadap kami tidak dihentikan sepenuhnya, respons kami akan terus berlanjut,” tulis Araghchi dalam sebuah posting di media sosial X, dilansir Al Arabiya dan AFP, Selasa (17/6/2025).
“Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam seseorang seperti (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Itu dapat membuka jalan bagi kembalinya diplomasi,” tambahnya.
Araghchi mengatakan bahwa pasukan Iran akan terus “menggempur” Israel hingga serangan terhadap Iran berhenti.
“Angkatan Bersenjata kami yang kuat menunjukkan dengan jelas kepada dunia. Bahwa para penjahat perang yang bersembunyi di tempat-tempat perlindungan di Tel Aviv tidak akan luput dari hukuman atas kejahatan mereka,” katanya.
“Kami akan terus menyerang para pengecut selama diperlukan untuk memastikan bahwa mereka tidak lagi menyerang rakyat kami,” imbuh Araghchi. DTC