PALU, MERCUSUAR – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyebab kematian perempuan. Penyakit ini menjadi momok utama bagi kaum perempuan di seluruh dunia.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2024, kanker payudara merupakan jenis kanker kedua terbanyak setelah kanker paru-paru. Dengan jumlah kasus baru mencapai 11,6% dari total kasus kanker di dunia.
Di Indonesia, kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi. Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia, dengan jumlah kematian lebih dari 22 ribu jiwa.
Para ilmuwan mengidentifikasi golongan darah yang lebih berisiko mengalami kanker payudara. Kanker ini paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia, sehingga penting untuk dideteksi sejak dini.
Dikutip dari The Sun, banyak penelitian yang mengaitkan gaya hidup dan genetik sebagai salah satu penyebab kanker payudara. Tetapi, baru-baru ini sebuah studi memfokuskan faktor risiko kanker payudara pada sistem golongan darah ABO.
Dengan menggabungkan data global, para peneliti menemukan golongan darah A yang paling umum ditemukan pada pasien kanker payudara. Sementara orang dengan golongan darah O memiliki risiko 18 kali lebih besar untuk mengalaminya.
Penelitian ini adalah tinjauan paling luas, yang berdasarkan dengan studi yang dilakukan di seluruh Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika. Para peneliti juga mencatat perbedaan regional, keragaman genetik, dan kualitas penelitian dapat memengaruhi hasil individu.
Namun, hasil keseluruhan mendukung pertimbangan golongan darah A sebagai penanda risiko potensial. Pengetahuan ini dapat membantu membentuk pedoman skrining dan mendorong pemeriksaan lebih awal pada wanita dengan golongan darah ini.
Di Inggris, golongan darah yang paling umum dengan penyakit kanker payudara adalah O positif (O+), diikuti oleh A positif (A+). Golongan darah O+ ditemukan pada sekitar 36 persen populasi, sedangkan A+ ditemukan pada sekitar 30 persen. AB negatif (AB-) adalah golongan paling langka, hanya mencakup satu persen dari populasi.
Tidak Menemukan Hubungan Signifikan
Penelitian tersebut tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kanker payudara dan golongan darah B, AB, atau faktor Rh.
Para peneliti menyarankan antigen golongan darah dalam jaringan payudara dapat memengaruhi bagaimana kanker berkembang dan menyebar, dengan berinteraksi dengan kekebalan tubuh atau mempengaruhi perilaku sel.
Meski begitu, diperlukan lebih lanjut untuk memahami mengapa golongan darah A dapat berperan dalam perkembangan kanker. DTC/TMU