PALU, MERCUSUAR – Agussalim Faisal, SH yang selama ini dikenal sebagai ‘Advokat Rakyat’ mendaftarkan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada Pemilu 2019 mendatang, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (26/4/2018).
Ia mendaftarkan diri sebagai calon senator ini, setelah mengantongi sekira 3.000-an dukungan dari berbagai kalangan, di antaranya Organisasi dan Individu Advokat, Jurnalis, Akademisi dan Mahasiswa serta NGO/LSM.
“Saya juga mendapat dukungan dari teman-teman di beberapa partai dan Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota . Selain itu juga ada dukungan dari Masyarakat Adat, petani dan organisasi buruh yang ada di daerah ini,” tutur Agus usai menyerahkan dokumen pendaftaran di KPU Sulteng.
Mantan aktivis pergerakan ini mengaku optimistis dapat terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili masyarakat di Provinsi Sulteng.
Agus mengaku memilih jalur perseorangan dengan mendaftarkan diri menjadi calon anggota DPD RI sebagai bagian semangat juang, dari perjalanan sebagai aktivitas pergerakan sosial.
“Saya memutuskan maju mendaftar sebagai bakal calon anggota DPD karena mendapat amanat dari banyak pihak untuk bisa menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Sulteng. Ini juga untuk menunjukkan, bahwa demokrasi bagi kedaulatan politik di daerah adalah mandat Konstitusi,” kata Agus yang juga Koordinator Nasional Serikat Pekerja Hukum Progresif (SPHP) ini.
Menurutnya, Pemilu 2019 merupakan momentum politik bangsa yang harus diikutinya dalam menyalurkan ekspresi politik yang selama ini menjadi salah satu perjuangannya, terutama dalam membela kaum lemah.
Agus yang selama ini aktif membela kaum buruh ini mengatakan, keinginannya maju sebagai anggota DPD karena ingin dapat melayani masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas.
“Alasan lainnya kenapa saya memilih calon DPD-RI, karena non partai. Jadi saya bisa menyuarakan aspirasi semua orang dan semua golongan tanpa membedakan latar belakangnya. Karena itu saya memilih jalur DPD,” katanya.
Pejuang Reforma Agraria ini juga termotivasi untuk menyuarakan pembangunan di daerah ini, agar dapat dikembangkan melalui perwakilan DPD-RI.
“Tentu juga tergerak untuk membangun di kancah yang lebih luas. Saya ingin membangun Sulteng dalam lingkup yang lebih luas lagi,” jelasnya.
Agus juga mengatakan, dengan menjadi anggota DPR RI yang dilahirkan di era reformasi, ia akan berjuang sebagaimana tujuan dibentuknya lembaga tersebut, terutama untuk menyuarakan pembangunan agar lebih merata.
“Pembangunan di daerah ini masih cukup tertinggal dan tidak merata. Sehingga diperlukan energi baru untuk lebih lantang menyuarakan keinginan masyarakat Sulteng di tingkat pusat,” tegasnya. BOB