PALU, MERCUSUAR – Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kali ini, SMPN 14 Palu mengalami kekurangan siswa yang mencapai hingga ratusan siswa. Dari 10 kelas yang mereka siapkan, hanya lima kelas yang terpenuhi kuotanya, dengan begitu terpaksa para guru harus mencari jam mengajar tambahan di sekolah lain.
Sebenarnya SMPN 14 Palu telah membuka PPDB untuk gelombang kedua, tetapi hingga kini sudah tidak ada lagi siswa yang mendaftar. Itu disebabkan karena saat ini seluruh sekolah sudah memulai aktifitas pembelajaran, jadi siswa sudah dipastikan telah mendaftar di sejumlah sekolah negeri dan swasta di Kota Palu.
Kepala SMPN 14 Palu, Herlina mengatakan, banyak dampak yang diakibatkan kurangnya jumlah pendaftar di sekolah ini, salah satunya para guru harus mencari jam tambahan untuk bisa memenuhi syarat mendapatkan tunjangan sertifikasi.
“Kami sudah membicarakan persoalan ini kepada para guru dan kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa mencari jam mengajar di sekolah lain. Hal tersebut untuk memenuhi tuntutan mengajar 24 Jam seminggu. Mereka juga setuju karena demi kebaikan para guru, sebab jumlah jam mengajar di sekolah sudah tidak mencukupi,” katanya, Rabu (18/7/2018).
Masalah kekurangan siswa tersebut kata dia, sebenarnya bisa diatasi, tetapi karena adanya aturan dari Kemendikbud tentang penetapan jumlah siswa dalam satu kelas, membuat sekolah tambah pusing. Aturan tersebut mengatakan, dalam satu kelas tidak boleh kurang dari 36 siswa, jadi lima kelas yang mereka terima tidak bisa dibagi lagi. Padahal jika aturannya jumlah siswa dalam kelas minimal 20 maksimal 36, maka sekolah bisa membagi kembali siswa tersebut, agar seluruh kelas terpenuhi.
“Kami hanya bisa mengikuti aturan yang ada, padahal sekolah sangat kesulitan dalam mencarikan jam mengajar bagi para guru, karena jumlah rombongan belajar hanya sedikit. Sementara jumlah guru di sekolah sudah melebihi. Makanya banyak guru terpaksa harus mencari jam mengajar di sekolah lainnya,” terangnya.
Pihaknya juga berharap kepada pemerintah untuk bisa mencarikan solusi tentang kendala yang dialami oleh seluruh sekolah di Kota Palu. UTM