LOLU UTARA, MERCUSUAR – Banjir yang melanda kawasan hunian tetap (huntap) Kelurahan Tondo, Minggu (31/7/2022) dinilai akibat sebab kesalahan perencanaan yang dilakukan pada saat proses penetapan lokasi huntap beberapa tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Palu, Muslimun, yang mengatakan, perencanaan pembangunan huntap di Kelurahan Tondo tersebut merupakan kesalahan fatal karena berada di garis aliran bekas sungai atau muara.
“Dari awal proses perencanaan pembangunan huntap ini salah karena dibangun diatas aliran sungai mati,”ujarnya.
Kimung, sapaan akrabnya memjelaskan, apalagi huntap Tondo tersebut hanya dilengkapi dengan drainase kecil yang menurutnya tidak layak untuk jumlah hunian yang mencapai ribuan.
Dirinya berharap, dengan kesalahan dari perencanaan pembangunan huntap 1 tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) bisa menyiapkan perencanaan yang matang untuk pembangunan huntap selanjutnya.
Menurutnya, perencanaan pembangunan huntap selanjutnya yang akan dibangun di Kelurahan Talise Valangguni dan Kelurahan Petobo bisa melibatkan pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan dinas lainnya agar tidak terjadi peristiwa yang ada di huntap Tondo.
“Saat ini proses pembangunan huntap sudah ditahap lelang, kita harap seiring berjalannya proses pembangunan, Pemkot bisa mengevaluasi perencanaan pembangunan huntap Talise Valangguni dan juga huntap Petobo,”ujarnya.
Dirinya juga mendorong Pemkot dan pihak balai serta kontraktor yang nanti memenangkan tender pembangunan huntap untuk terbuka dan menyampaikan perencanaan pembangunan huntap tersebut ke publik.
“Agar ada evaluasi bersama, jangan sampai pembangunan hanya akan merugikan penyintas yang menerima huntap tersebut,” jelasnya. RES