PALU, MERCUSUAR – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berharap nasionalisme yang ditunjukkan rakyat Indonesia pada gelaran Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang turut berdampak pada sektor ekonomi keuangan. Bentuk nasionalisme di sektor keuangan adalah dengan mencintai rupiah. Katanya, rupiah melemah atau menguat tergantung pada persepsi. Diketahui, pada Rabu (5/9/2018) kemarin, kurs dollar AS telah menyentuh Rp14.900-Rp15.000 atau terus menurun sejak beberapa bulan terakhir.
Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu wartawan di kantor Perwakilan BEI Sulteng di kompleks Mall Aljufri, Jalan Sultan Hasanuddin, Palu, Rabu (5/9/2018). Dikatakan, penguatan dollar memang berdampak terhadap penurunan harga saham di lantai bursa. Namun, Inarno mengatakan tak perlu khawatir sebab kondisi saat ini berbeda dibandingkan penguatan dollar AS saat krisis ekonomi 1998.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi menambahkan kehadiran BEI di Palu setelah melihat potensi pasar modal di daerah ini. Ia pun menjelaskan jika kehadiran BEI di Palu juga bersamaan dengan empat perusahaan sekuritas yang akan membantu para investor atau penabung saham. Ia juga memastikan kantor Perwakilan BEI Palu akan memperoleh data terkiti perkembangan harga saham.
Koordinator Wartawan Pasar Modal Kota Palu yang juga Pemred Mercusuar, Tasman Banto mengatakan dengan adanya kantor Perwakilan BEI di Palu akan sangat membantu para wartawan ekonomi, juga membantu warga Sulteng yang berminat berinvestasi saham. Beberapa waktu lalu, di gedung Persatuan Wartawan Indonesia Sulteng juga dilaksanakan pengenalan pasar modal kepada wartawan di Palu. Narasumbernya adalah Perwakilan BEI Sulsel dan salah satu perusahaan sekuritas.
Sebagai informasi, per 31 Juli 2018, jumlah investor pasar modal di Sulteng berjumlah 1.348 Single Investor Indentification (SID). Sebanyak 730 SID berada di Kota Palu. DAR