TONDO, MERCUSUAR – Kawasan eks lokalisasi di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, terbakar, Jumat (22/6/2018) sore. Si jago merah mengamuk dan menyasar sejumlah rumah di salah satu blok di lokasi yang populer dengan istilah Tondo Kiri itu. Beberapa motor juga terpantau sempat terbakar. Kebakaran sontak membuat warga setempat panik dan berupaya menyelamatkan diri.
Informasi dihimpun, api mulai terlihat di salah satu rumah papan di Jalan Dayodara sekitar pukul 15.30 Wita. Ada yang menyebut percikan api berasal dari lilin yang dimainkan oleh anak-anak di rumah tersebut. Namun, Kepala Dinas Pemadam Kota Palu, Sudaryano Lamangkona dalam keterangan tertulis kepada wartawan mengatakan api berasal dari sebuah rumah akibat ledakan kompor. Sebanyak 11 rumah terbakar.
Api dengan cepat menghanguskan bangunan yang sebagian di antaranya berbahan kayu itu. Ditambah angin kencang membuat api semakin merembet ke rumah warga lainnya.
Setengah jam kemudian mobil pemadam tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Petugas cukup kewalahan karena area yang sempit dan rumah yang saling berdekatan. Pantauan wartawan di lapangan, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu berupaya menjinakkan amukan api di antara tumpukan asap pekat bangunan yang terbakar.
Sudaryano menyatakan personil Damkar yang diturunkan adalah 30 personil dari peleton Pue Mpoluku ditambah UPT Pue Njidi Palu Barat sebanyak 21 personil plus personil yang isturahat piket. Lima armada diturunkan, yakni 2 mobil tembak dinas, 1 mobil tembak dari UPT Pue Njidi, serta 2 mobil penyuplai air.
Selain dua motor yang terbakar, barang berharga lain yang tidak terselamatkan berupa surat tanah, dan uang. Kapolsek Palu Timur, AKP lusi Setiawati membenarkan adanya kebakaran tersebut. Penyebab kebakaran masih diselidiki. Demikian halnya kerugian material akibat kebakaran tersebut masih dalam pendataan.
Tondo Kiri dinyatakan tidak lagi sebagai kawasan lokalisasi sejak ditetapkannya Perda Nomor 21 tahun 1998 tentang Pelarangan Perbuatan Prostitusi dan Praktik Tuna Susila dalam Wilayah Kota Palu. Walaupun demikian di kawasan ini, aktivitas prostitusi masih terjadi.
Data Pemerintah Kota Palu tahun 2013 menyebutkan, Tondo Kiri dihuni 490 warga dan 78 persen berasal dari Jawa, seperti Lamongan, Jember, Jombang, Kediri, Malang, Nganjuk, Surabaya dan Blitar. Sisanya 22 persen merupakan warga Palu (Media Alkhairaat). Tahun 2006, jumlah PSK di Tondo Kiri tercatat berjumlah 30 orang. DAR/IKI/ABS
.