PALU, MERCUSUAR – Manager Bisnis Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulteng, Aan As Arri Wijaya mengungkapkan, saat ini belum ada permintaan kerja sama pelaksanaan pasar murah atau operasi pasar dari pemerintah daerah ke Bulog Sulteng, dalam waktu dekat ini, untuk menstabilkan harga beberapa bahan pangan yang belakangan ini mengalami peningkatan harga.
“Kalau permintaan pasar murah belum ada untuk dekat-dekat ini. Baru ada dari Perindag Kabupaten Donggala kita persiapkan, itu menjelang bulan puasa nanti, sekira Maret 2022,” ungkap Aan, di ruang kerjanya, Kamis (6/1/2022).
Sementara itu, terkait upaya Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dari Bulog menyikapi kenaikan harga bahan pangan, seperti minyak goreng, saat ini juga belum dapat dilakukan. Hal itu karena Bulog belum mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah.
“Di Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas) sudah dibahas, tapi penugasannya belum ada, kita menunggu suratnya dari Presiden,” ungkapnya lagi.
Jika sudah ada penugasan dari pemerintah ke Bulog, kata Aan, pihaknya akan langsung bekerja sama dengan Rumah Pangan Kita (RPK) serta distributor, dalam jangka waktu yang ditentukan, menyediakan bahan pangan dengan harga yang jauh lebih murah dibanding harga pasar.
“Kalau ada penugasan, bukan cuma sebulan dua bulan dilaksanakan. Tapi saat ini angkanya yang akan disediakan juga belum pasti,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo telah menginstruksikan kepada Menteri Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng dalam negeri. Bahkan, jika perlu, Menteri Perdagangan diminta untuk melaksanakan operasi pasar.
Presiden menegaskan prioritas utama pemerintah adalah menjamin pemenuhan kebutuhan rakyat, termasuk mentabilkan harga minyak goreng. IEA