Bina Imtaq,SD Inpres 3 Birobuli Kekurangan Guru Agama Kristen

Sintje Lapuno-ab4538f2
FOTO: Sintje Lapuno

 BIROBULI, MERCUSUAR – Program Bina Iman dan Taqwa (Imtaq) di SD Inpres 3 Birobuli berjalan dengan baik setiap Hari Jumat, namun terkendala karena kekurangan guru Agama Kristen.

Salah seorang guru agama Kristen SD Inpres 3 Birobuli, Sintje Lapuno mengatakan, kendala ketika melaksanakan pembinaan keagamaan, khususnya siswa yang beragama Kristen adalah kurangnya jumlah guru agama, apalagi ketika memberikan materi atau tugas.

“Kalau Agama Islam memiliki 5 guru agama dan Agama Kristen hanya saya sendiri. kendala saya ketika mengajar karena yang saya ajar siswa kelas 1 sampai 6,”kata Sintje saat ditemui, Jumat (9/9/2022).

Sintje mengatakan, siswa yang beragama  Kristen biasanya di hari Jumat akan melaksanakan ibadah dan agama Islam menjalankan zikir. Menurut sintje, program Bina Imtaq setelah ibadah dan zikir, siswa akan kembali ke kelas masing-masing. Dalam kelas, siswa akan diberikan materi atau tugas seperti pertanyaan-pertanyaan.

“Saya memberikan pertanyaan kepada siswa kelas 1 sampai 6. Setiap kelas ada pertanyaannya dan saya memberikan pertanyaannya per kelas, karena tidak sama pemahaman antara siswa kelas 1 dengan anak kelas 6,”ujarnya. 

Sintje mengatakan, program Bina Imtaq adalah pembinaan keagamaan yang dilaksanakan setiap Jumat. Pembinaan imtaq sangat penting dilakukan, karena anak-anak wajib mendapatkan pendidikan yang berhubungan dengan keagamaan 

Sintje berharap, Bina imtaq benar-benar dipraktikkan dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaan program bina imtaq teraplikasi dengan baik dan efektif bagi para siswa ujarnya. CR1

Pos terkait