”BPJS Kesehatan dalam genggaman” kata Sapri (35) mengingatkan perkataan rekan kerjanya Yudi beberapa bulan lalu. Bagaimana bisa kata Sapri, disaat seorang kasir salah satu rumah makan bisa mendaftarkan orang tuanya sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sementara dia masih berdiri dibelakang meja kasir menunggu pelanggan yang akan membayar bill pesanan.
Sapri membayangkan mereka yang harus repot datang dan antri di kantor BPJS Kesehatan untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Disaat lain, Sapri kembali terheran-heran ketika seorang rekan kerjanya mengatakan bahwa ia telah berhasil melakukan perubahan fasilitas kesehatan tingkat pertama keanggotaan JKN-KIS, sementara dia sama sekali tidak pernah datang ke kantor BPJS Kesehatan.
Jawaban yang diperoleh Sapri dari rekannya adalah ‘BPJS Kesehatan dalam genggaman’.
Sebagai seorang kurir distributor obat terbesar di Kota Palu, Sapri sangat sulit mendapatkan waktu yang tepat untuk bisa mendatangi kantor BPJS Kesehatan apalagi sampai antri berjam-jam hanya untuk mengurus administrasi JKN-KIS.
Mengantar pesanan obat dibeberapa apotek di Kota Palu akan tertunda jika harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan.
Sapri mendapatkan jawaban bahwa hanya dengan menggunakan smartphone kecil sebesar genggaman tangan, bisa menjangkau seluruh layanan yang ada di BPJS Kesehatan.
Tahun 2017 lalu, BPJS Kesehatan telah meluncurkan aplikasi mobile JKN-KIS, dimana seluruh peserta JKN-KIS semakin dimudahkan untuk mendapatkan layanan JKN-KIS. Melalui inovasi yang dapat diunduh di smartphone, peserta JKN-KIS mendapatkan manfaat dan tidak mengganggu kesibukan peserta atau calon peserta.
Aplikasi mobile JKN-KIS dapat diunduh melalu play store atau Apple store, dimana peserta terlebih dulu harus melakukan registrasi untuk bisa memanfaatkan fitur yang tersedia dalam aplikasi.
Adapun fitur-fitur dalam aplikasi mobile JKN-KIS yaitu menu peserta yang didalamnya terdapat fitur peserta berisi penjelasan tentang data kepesertaan. Ada juga fitur data peserta, dimana peserta bisa melihat dan melakukan perubahan data kepesertaan serta melakukan pindah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Dimenu ini, peserta juga bisa melihat tampilan gambar kartu kepesertaan JKN-KIS.
Selanjutnya ada menu tagihan, terdapat fitur premi yang didalammnya memaparkan tagihan iuran JKN-KIS yang harus dibayar. Namun fitur ini hanya bisa digunakan untuk peserta kategori mandiri.
Ada fitur pembayaran yang menjelaskan metode pembayaran melalui jaringan pembayaran yang telah bekerjasama dengan BPJS kesehatan dan ada fitur catatan pembayaran untuk mempermudah peserta melihat berapa jumlah pembayaran premi dan denda.
Ada menu pelayanan yang terdiri dari fitur riwayat pelayanan sehingga peserta bisa mengetahui catatan riwayat pelayanan kesehatan yang telah diterima. Ada lagi fitur yang sangat memudahkan peserta untuk mendaftarkan diri apa bila ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di FKTP. Namanya fitur pendaftaran pelayanan.
Dalam menu pelayanan terdapat fitur skrining yang bertujuan untuk mendeteksi gejala penyakit kronis .
Menu lainnya adalah Menu umum yang terdapat fitur info JKN, fitur lokasi yang dapat memudahkan peserta mencari fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Selain itu ada fitur pengaduan keluhan yang dapat disambungkan dengan BPJS Kesehatan care center 1500-400.
Fitur yang disediakan dalam aplikasi mobile JKN-KIS sangat memudahkan peserta mendapatkan layanan sehingga segala manfaat yang tersedia dapat dengan mudah dijangkau.
Kehadiran mobile JKN-KIS bagi Sapri memberi manfaat besar, karena hanya dengan mengandalkan smartphone miliknya, dia sudah bisa mengakses seluruh manfaat dari kepesertaannya di JKN-KIS
“Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan manfaat dai JKN-KIS, namun sibuk dan tidak punya waktu untuk datang dan antri ke kantor BPJS Kesehatan, saya sarankan untuk menngunakan aplikasi mobile JKN-KIS,” kata Sapri.
Tidak hanya melayani pengobatan, inovasi yang dibuat oleh BPJS Kesehatan juga ikut membantu menjaga kesehatan masyarakat melalui menu skrining.TIN