Buka Workshop Pengurus Lembaga Pendidikan Katolik

FOTO KAKANWIL KEMENAG SULTENG

BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tengah, Rusman Langke membuka secara resmi kegiatan workshop pengurus lembaga pendidikan katolik di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng tahun 2018, Selasa, (4/9/2018) di salah satu Hotel di Kota Palu. 

Rusman dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sangat positif dalam rangka membina generasi muda kita ke depan. Bahwasannya, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membangun serta mempererat persaudaraan. Kemudian kegiatan ini juga untuk menyamakan persepsi tentang perlunya pendidikan agama bagi kita umat yang beragama.

Melalui kegiatan ini kata Rusman diharapkan peran serta tokoh agama Katolik untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi pemerintah. 
“Mari kita bangun kerja sama dalam usaha peningkatan pendidikan agama bagi umat yang beragama,” imbuhnya. 

Rusman menuturkan, penyajian pelajaran agama masih sering disajikan secara formalistik. Lebih prihatin lagi ada keluhan bahwa ada guru agama yang eksklusif, berpikiran sempit. Fakta mengungkapkan bahwa banyak siswa/siswa menerima pelajaran agama yang tidak sesuai dengan ajaran agamanya. Hal tersebut terjadi karena tidak tersedianya guru agama. Program sertifikasi saat ini belum menjangkau seluruh guru agama.

“Peran tokoh agama sangat penting.  Sejak adanya Undang – Undang (UU) Sisdiknas, Kemenag memberikan dorongan dan memfasilitasi kegiatan keagamaan semua agama yang diakui di indonesia,” ujarnya.

Dihadiri 70 Peserta 

Sebelumnya, Zakarias Sesa, S.Fil selaku Panitia Pelaksana kegiatan mengatakan, bahwa tema kegiatan ini adalah pendidikan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter pancasila melalui penanaman nilai-nilai dasar iman Katolik. Kegiatan ini dihadiri 70 peserta yang terdiri dari Pastor Paroki se Sulawesi Tengah, Frater, Suster, tokoh masyarakat Katolik, utusan Dewan Pastoral Paroki dan guru-guru agama Katolik.

Zakarias menyebutkan, bahwa kegiatan ini latar belakangnya adalah UU Sisdiknas, tindaklanjut hasil workshop tahun 2017, belum optimalnya pelayanan pendidikan agama Katolik di Sulawesi Tengah. Minimnya jumlah guru Katolik di Sulawesi Tengah masih menjadi masalah. Sehingga Siswa/siswi Katolik baik di sekolah negeri maupun swasta tidak terlayani dengan baik.

“Olehnya, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah diskusi yang tepat untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Selain itu diharapkan juga melahirkan rekomendasi penting baik kepada keuskupan maupun pemerintah,” imbuhnya.

Zakarias yang juga Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Leda Lero itu menjelaskan, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatan kualitas pelayanan pendidikan katolik di Sulawesi Tengah, baik di sekolah swasta maupun sekolah negeri. 

Adapun Pemateri yang mengisi kegiatan ini adalah Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Kepala Kakanwil Sulawesi Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Uskup Keuskupan Manado, Pastor Vikep Palu dan Vikep Luwuk, serta Dosen dari Universitas Tadulako. AMR/*

Pos terkait