PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi berharap Sigi menjadi garda terdepan dalam pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Sulteng.
Hal tersebut dikatakan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta saat menjadi narasumber roadshow Seminar Nasional Ekonomi Islam di Wisma Donggala, Kota Palu, Kamis (19/9/2019).
Demikian rilis yang diterima wartawan Media ini dari Bagian Humas Pemkab Sigi, Kamis (19/9/2019) sore.
Menurutnya, untuk menjadi garda terdepan ekonomi syariah di Sulteng dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaan dengan pembangunan infrastruktur, pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan dan hortikultura.
“Sebagai daerah penyangga kebutuhan Ibu Kota Negara. Dan hal ini akan menjadi nilai tambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sigi kedepan,” jelas Bupati.
Bupati dalam materinya menjelaskan soal program Sigi Religi. Menurutnya, program itu berkaitan dengan program bantuan pendidikan pada masyarakat kurang mampu yang berasal dari Sigi.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan terkait dengan penanganan bencana dan pascabencana 28 September 2018 lalu, serta penyaluran dana stimulant, dimana ada yang sudah cair dan masih dalam proses.
“Pemkab Sigi dan semua pihak terkait saat ini, akan terus bersinergi dan menindaklanjuti apa yang diperoleh dari seminar nasional ini,” tutur Bupati.
Kegiatan bertema ‘Menakar Peluang Pengembangan Ekonomi Syariah di Sulteng Pasca Penetapan Ibu Kota Baru’ terlaksana atas kerjasama antara Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dengan Universitas Alkhairaat (UNISA) Palu.
Sementara peserta seminar, yakni mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan pelajar dari beberapa sekolah di Provinsi Sulteng, serta turut dihadiri antara lain Wabup Donggala, Moh Yasin; Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Indratmoko; Rektor UNISA, Umar Alatas, serta Pengurus DPP IAEI, Hendro Wibowo. AJI/*