TALISE, MERCUSUAR- Hujan deras yang mengguyur Kota Palu dan sekitarnya sejak tiga hari terakhir ini, menyebabkan banyaknya air tergenang di beberapa titik, selain itu debit air sungai Pondo mengalami peningkatan, namun masih aman dan belum berstatus bahaya.
Demikian dikatakan, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Farrah (BPBD) Kota Palu, Irsan, Jumat (1/6/2018). Dia mengatakan, pemantuan tim survey Pusat Operasi Pengendalian penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) BPBD Kota Palu, pada pukul 17.00 wita, kondisi Sungai Pondo masih aman dan terkendali meskipun debit airnya meningkat.
Untuk membantu masyarakat, maka BPBD Palu membuka Posko jaga Pusdalops yang tetap stand by 1×24 jam, dengan pergantian personel jaga setiap 12 jam. “Jumlah personel kita untuk di pos jaga 5 orang yang dikoordinir oleh kepala seksi selaku perwira jaga. Apabila terjadi bencana semua regu pokja bersatu dan bersama walau bukan tugas jaganya untuk saling membantu,” ujarnya.
Selain itu BPBD juga menurunkan mobil rescue dan sepeda motor lengkap dengan peralatan untuk mengantisipasi genangan air dijalan dalam dan melakukan penyedotan air. “Alhamdulillah anggota jaga Pusdalops penanggulangan bencana Kota Palu siap 1X24 jam,” urainya.
Adapun titik-titik rawan banjir/dataran rendah genangan air dan tersumbatnya drainase dikarenakan sampah serta kecilnya ruang drainase yang tidak mampu dialiri volume air. Untuk itu wilayah rawan banjir laporan BPBD disebabkan curah hujan wilayah Kota Palu yakni Sungai Pondo aliran air dari Kelurahan Poboya, Kelurahan Layana, Kelurahan Pantoloan Pasar Vinase, Sungai Limbran Kelurahan Pantoloan Boya, Kelurahan Kabonena, Kelurahan Tipo sungai kering, Kelurahan Talise dan sepanjang bantaran sungai Palu Kelurahan Baru Kelurahan Ujuna dan Kelurahan Nunu. ABS