PALU, MERCUSUAR- Demi sebuah eksistensi agar Sulawesi Tengah tetap berada dalam satu lingkar kekuatan di nusantara maka Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia ( PODSI) Sulawesi Tengah mengirim atletnya berlatih di Surabaya jelang tampil di Kejurnas PODSI Senior Junior di Palembang pada tanggal 4 sampai dengan 10 November 2018.
Pelatih Dayung Sulteng, Wahyu Aristina berharap Surabaya menjadi tempat yang cocok bagi delapan pedayung Sulteng untuk berlatih, pasca Sulawesi Tengah dihantam bencana.
“Puji Tuhan kami bersyukur atlet-atlet kita semuanya sehat dan kami ucapkan terima kasih juga kepada Podsi Jawa Timur yang telah memberikan fasilitas kepada kami untuk berlatih. Karena bencana yang menghantam kami di Palu turut menghancurkan juga fasilitas latihan kita,” kata Wahyu Aristina kepada Mercusuar belum lama ini.
“Untuk atlet senior rencananya akan menghadapi pertandingan di Palembang pada tanggal 4 sampai 10 November karena peralatan yang sudah hancur , jadi kami memutuskan untuk berlatih di Jawa Timur dan puji Tuhan PODSI Jawa Timur mengijinkan kami untuk memakai fasilitas latihan yang ada disana,”tandasnya.
Meski kesannya memaksakan diri namun Wahyu Aristina menyebut soal masa depan Dayung Sulteng yang menjadi pertimbangan pihaknya ambil bagian di kejurnas.
“Poin pentingnya memang mungkin terkesan memaksakan untuk mengikuti kejuaraan, tapi hal ini tentang bagaimana masa depan Dayung Sulteng terutama para atlet.Karena mereka sudah berlatih sangat keras dan hanya karena musibah kemarin semua program yang sudah dibuat harus tetap berjalan,” tutur
Wahyu Aristina menegaskan.
Di kejurnas tersebut Sulteng masih mengandalkan nomor Rowing sebagai harapan mendulang medali lewat kayuhan perebut emas Asian Games Jakarta, Rio Risky Darmawan. Selain itu Moh Rhefaldy Pasaribu, Rulan Jansen Pagala, Riski Umar, Ahmad Tarmizi, Spriyadin dan Mohammad Isra juga akan tampil membela Sulteng termasuk atlet pelatnas jangka panjang, Ni Nyoman Yuli Adani.CLG
