TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamdjido mengatakan, dari total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Palu hingga Juli 2021 sebanyak 2.403 orang dan didominasi umur remaja, dan sebanyak 65 kasus yang meninggal dunia.
Kota Palu masuk dalam level 4 penyebaran kasus Covid-19, sehingga diberlakukan pengetakan PPKM Mikro hal ini berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri nomo 17 tahun 2021 tentang perpangan PPKM berbasis Mikro.
Wawali mengatakan, Pemkot Palu berencana meminjam gedung diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Sulteng, guna mengantisipasi penambahan kasus Covid-19 di Kota Palu, pasalnya kapasitas rawat inap untuk pasien Covid-19 di RSUD Anutapura sudah hampir over kapasitas, sedangkan RS swasta juga memiliki pasien Covid-19.
“RS Anutapura terdapat 20 tempat tidur, kemudian meningkatkanya kasus dibulan Maret ditingkatkan jumlahnya di Juli sebanyak 150 tempat tidur.Total pemanfaatan tempat tidur di Rs Anutapura sudah 54 persen, sehingga ada 46 persen tempat tidur yang tersisa, mudah-mudahan tidak terisi lagi,” ujarnya.
Sekaitan pengetakan PPKM Mikro Pemkot Palu masih menerapkan Peraturan Wali Kota nomor 3 tahun 2021 tentang pembatasan jam malam pelaku usaha hingga pukul 21.00 wita. Selain itu kata Reny bahwa ada lima kelurahan di Kota Palu yang masuk dalam zona merah Covid-19, yakni Kelurahan Birobuli Utara, Birobuli Selatan, Palupi, Tanamodindi, dan Kelurahan Talise.
Menurutnya kasus positif Covid-19 di kota Palu pada Juli ini terbanyak dikarenakan kontak erat bukan karena kasus pelaku perjalanan. Ia mengatakan ada langkah-langkah Pemerintah kota Palu dalam upaya menekan angka penularan Covid-19 menuju zona hijau.
Selain itu, pemberlakukan operasi Yustisi sebanyak tiga kali dalam sehari ditempat umum dan tempat keramaian, serta tempat usaha hingga pada masyarakat yang tidak taat penerapan protokol kesehatan menggunakan masker.
“Khusus keramaian di kawasan hutan kota dan kafe di Jalan Rajamoili, mulai hari ini diperketat dilakukan penerapan protokol kesehatan, jika mereka tidak patuh maka kemungkinan besar kita akan ditutup,”tegas wawali. ABS