Dorong Penguatan Satu Data Indonesia, Sekkot Lepas Mahasiswa MBKM

Sekretaris Daerah (Sekkot) Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, membuka Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa Peserta Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako. FOTO: DOK HUMAS UNTAD

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu melalui Sekretaris Daerah (Sekkot) Kota Palu, Irmayanti Pettalolo, membuka Pembekalan dan Pelepasan Mahasiswa Peserta Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako. Acara yang berlangsung di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Rabu (12/3/2025), ini menjadi momentum penting dalam sinergi akademisi dan pemerintah untuk memperkuat tata kelola data daerah.
Dalam sambutannya mewakili Wali Kota Palu, sekkot menyampaikan apresiasi tinggi kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako atas komitmennya dalam mendukung implementasi Satu Data Indonesia (SDI) di tingkat Kota Palu. Ia juga mengapresiasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu yang terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan kebijakan berbasis data yang akurat dan terintegrasi.
Menurutnya, pengelolaan data yang baik merupakan fondasi utama dalam perencanaan pembangunan. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui Program Desa/Kelurahan Cinta Statistik (Cantik), yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengelolaan data di tingkat kelurahan dan desa. Sekkot menegaskan bahwa program ini akan memastikan setiap wilayah memiliki data statistik yang valid dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Lebih lanjut, sekkot menjelaskan, mahasiswa MBKM yang akan diterjunkan ke lapangan memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah daerah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Beberapa kecamatan yang menjadi sasaran program ini, antara lain Palu Barat, Tatanga, Ulujadi, Palu Utara, dan Mantikulore.
“Olehnya, kami meminta agar kelurahan memanfaatkan program ini sebaik mungkin. Kehadiran mahasiswa di lapangan diharapkan dapat membantu para lurah dalam menyiapkan data profil yang lengkap dan siap diakses oleh masyarakat,” ujar sekkot.
Ia menekankan, kelengkapan data profil sangat penting sebagai rujukan bagi berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Palu, Pemerintah Pusat, dan instansi terkait lainnya. Tanpa data yang valid, perencanaan program pembangunan akan sulit diwujudkan.
Tak hanya itu, Sekkot juga menegaskan bahwa para lurah harus berperan aktif sebagai mentor bagi mahasiswa, memberikan arahan serta masukan dalam pengelolaan data yang lebih efektif. Program MBKM yang telah memasuki tahun ketiga ini diharapkan terus menghasilkan output yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Saya berharap kelurahan-kelurahan yang telah mengikuti program ini sebelumnya sudah memiliki data yang lengkap. Jika belum, maka ini saatnya memastikan semuanya tersusun dengan baik,” tegasnya.
Selain itu, sekkot juga mengimbau agar setiap kelurahan melakukan evaluasi rutin setiap bulan selama program berjalan. Hal ini bertujuan untuk memastikan data yang dihimpun sudah memenuhi standar yang dibutuhkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di akhir sambutannya, sekkot mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang akan menjalankan program ini. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran berharga, memperluas wawasan, serta mengasah keterampilan dalam pengelolaan data untuk mendukung pembangunan Kota Palu yang lebih baik. RES

Pos terkait