Dua Pesawat Gagal Mendarat

o3m0dACeWr

PALU, MERCUSUAR –  Dua maskapai penerbangan dalam negeri, yakni  Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air memutuskan kembali ke bandara asal setelah tak bisa mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri, malam tadi.  Keputusan bijak itu diambil pilot demi memprioritaskan keselamatan penumpang.

Garuda Indonesia  dari Jakarta memilih balik ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sambil menunggu cuaca di Lembah Palu kembali dapat dilalui pesawat.

Demikian halnya pesawat Sriwijaya Air kembali pulang ke Bandara Sepinggan Balikpapan setelah sempat berputar-putar di langit Kota Palu namun batal mendarat lantaran angin kencang dan hujan lebat. “Pesawat Sriwijaya Air seharusnya mendarat jam setengah delapan malam,” kata Kepala Bandara Mutiara SIS Aljufri, Benyamin N ketika dikonfrimasi Mercusuar, malam tadi.  Sesuai jadwal, pesawat ini bertolak dari Balikpapan pada pukul 18.25 Wita dan tiba di Palu pada pukul 19.15 Wita.

Sementara itu, satu lagi maskapai swasta, Lion Air, memilih memberangkatkan pesawat jika cuaca telah stabil.  Berdasarkan informasi yang diterima, maskapai ini memang sempat menunda keberangkatan dari Makassar.

Menurut Benyamin, seluruhnya ada tiga pesawat yang terganggu cuaca buruk malam tadi. Sementara untuk penerbangan pagi hingga sore hari pada Kamis (9/8/2018) kemarin, masih berlangsung normal.

Cuaca buruk menghantam Lembah Palu sekitar pukul 19.30 Wita, malam tadi.   Prakirawan-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara SIS AlJufri Palu juga merilis peringatan dini cuaca Sulteng, setengah jam sebelumnya.   Selain hujan sedang-lebat, juga terjadi petir/kilat dan angin kencang.

Selain Palu, daerah yang terkena hujan lebat adalah  seluruh wilayah di Sigi, Donggala (Banawa, Pinambani, Rio Pakava, Tanantovea, Labuan, Sindue), serta Parigi Moutong (Parigi, Torue, Balinggi, Parigi Selatan, Parigi Barat, Parigi Tengah, dan Siniu). Hujan  berlangsung hingga pukul 23.00 WITA.

Hujan deras yang diawali dengan angin kencang sempat menyebabkan terjadinya pemadaman di Kota Palu. Pemadaman antara lain terjadi di Kelurahan Talise, Kecamatan  Mantikulore, namun hanya berlangsung sekitar 30 menit.  Hujan dengan insensitas tinggi pun menyisakan luapan drainase di Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur. DAR

Pos terkait