Forum Puspa Pemutus Mata Rantai Kekerasan

PUSPA

PALU, MERCUSUAR – Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan fenomena yang harus diakhiri. Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sangat dibutuhkan, sehingga dibentuklah forum partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (Puspa). Forum ini diharapkan dapat memutuskan mata rantai kekerasan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Hal ini disampaikan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulteng, Maya Melania Noor, saat membuka kegiatan pelatihan peningkatan dan analisis data peran serta masyarakat di Sulteng, Rabu (26/9/2018) di The Syah Hotel, Palu.

Menurutnya, maraknya permasalahan terhadap perempuan dan anak yang cenderung meningkat di seluruh wilayah Indonesai, maka kementrian pemberdataan perempuan dan perlindungan anak (P3A) mengeluarkan tiga program unggulan yang diberinama Three ends.

Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kata dia, merupakan fenomena yang harus diakhiri pada perempuan dan anak. Partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menyebutkan bahwa setiap orang berhak berpartisipasi dalam pembangunan dan membantu pemerintah untuk mewujudkan tujuan nasional.

Lebih lanjut Maya menjelaskan, forum puspa yang dibentuk sebagai wadah partisipasi masyarakat yang didukung dari lembaga masyarakat, dunia usaha, organisasi keagamaan dan media untuk bahu membahu mempromosikan program three ends.

Maya menjelaskan, partisipasi masyarakat yang ada dalam satu forum, berpartisipasi menyuarakan kepentingan masyarakat dan menuntut hak mereka agar kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak lagi terjadi

“Pembenrukan forum pusba kabupaten/kota diharapkan pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan anak dapat berhasil sesuai yang diharapkan, khususnya memutuskan mata rantai kekerasan mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat,” kata Maya.

Hadir dalam kegiatan pelatihan, perwakilan dari DP3A Kabupaten Sigi, Donggala, Kota Palu, organisasi masyarakat, organisasi perempuan dan forum Puspa Sulteng. Sementara pembicara, Deputi partisipasi masyarakat kementria PP dan PA RI, Arna Singgani dengan materi kebijakan kementrian PP dan PA terhadap pembentukan forum Puspa di daera. Selanjutnya, Ketua Forum Puspa Sulteng, DR Ir Fatmawati Saloki, MP yang membahwakan mareti tentang peran lembaga masyarakat dalam ketersediaan data terpilah gender dan anak.TIN

 

 

 

Pos terkait