TONDO, MERCUSUAR – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) dengan dukungan Eurasia Foundation, kembali melaksanakan General Lecture Series (GLS) yang tahun ini telah memasuki tahun keenam pelaksanaan. Pelaksanaan GLS tahun ini telah memasuki seri ke-10, yang digelar secara hybrid (daring dan luring), Jumat (5/5/2023).
GLS seri ke-10 yang dilaksanakan secara luring di Gedung Serbaguna FKIP Untad ini, menghadirkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. Prof. Karim Suryadi pada kesempatan ini membahas mengenai Religion and Cultural Adaptability of Indonesian Study Abroad (Agama dan Adaptabilitas Budaya Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri).
Prof. Karim Suryadi, dalam pemaparannya menjelaskan, komunikasi tanpa sekat abad 21 membawa tantangan pada nilai-nilai warga negara, agama dan kebudayaan. Menurutnya, interaksi kultural menuntut kompetensi budaya yang tinggi, agar masyarakat dapat melakukan adaptasi dengan baik. Nilai-nilai agama kata dia, dapat menjadi sarana memperkuat karakter bangsa di tengah globalisasi.
Prof. Karim menjelaskan, terdapat hubungan linier yang sangat signifikan, antara studi luar negeri, adaptasi dan kompetensi antar budaya. Aspek agama kata dia, banyak ditunjuk sebagai faktor determinan yang menghambat adaptasi mahasiswa internasional.
Menurutnya, agama dapat membantu memandu adaptasi budaya mahasiswa Indonesia di luar negeri. Agama kata dia, menjadi “peta budaya”, sekaligus ‘terapi budaya” masalah-masalah antarbudaya. Kemudian, aplikasi norma agama dalam perilaku sosial, memerlukan komunikasi lintas budaya yang efektif sehingga terbangun saling pengertian.
“Terdapat kecenderungan munculnya ”Kampung Melayu”, namun kecenderungan ini berkurang ketika kecakapan bahasa dan kapasitas sosial, mendukung bagi terjadinya hubungan sosial yang lebih luas,” ujarnya.
Selanjutnya, keragaman budaya menurutnya bersifat nominal (perbedaan yang tidak mengandung peringkat), sehingga perbedaan tidak selamanya salah, dan layak dipersalahkan.
GLS seri ke-10 secara luring diikuti oleh puluhan mahasiswa Untad, juga diikuti secara daring oleh sejumlah peserta dari berbagai wilayah. JEF