TAVANJUKA, MERCUSUAR- Wali Kota Palu, Hidayat melakukan evaluasi kinerja 23 kelompok Industri Kecil Menengah (IKM) inovasi unggul dan mandiri dari 19 kelurahan, sekaligus melakukan pengelompokan bank yang akan membina kelompok IKM tematik tersebut, Rabu (11/4/2018) di rumah kediaman wali kota.
Dalam pertemuan itu, Hidayat kaget begitu mengetahui dari laporan pendamping IKM bahwa mereka belum diberikan SK tugas, bahkan honor mereka tahun 2018 belum dibayarkan, parahnya honor yang sebelumnya diterima sebesar Rp2 juta, kini berkurang menjadi Rp1juta setelah dipotong pajak.
Keluhan lainnya, banyak kelompok IKM mengeluhkan mata gergaji untuk memotong batu, tidak sesuai dengan yang diusulkan, sehingga sering dilakukan penggantian mata gergaji yang secara otomatis menghambat pekerjaan. Begitupun masalah pada timbangan yang digunakan kelompok pakan yang sering error, sebab dibutuhkan timbangan besar namun yang ada pada kelompok tersebut tidak sesuai ukuran yang akan ditimbang karena berukuran kecil.
“Jadi masih ada yang tidak menginginkan masyarakat ini sejahtera. Masih ada menghambat-hambat di birokrasi ini, dan itu akan saya cabut akarnya,” tegasnya.
Hidayat meminta para IKM dan pendamping IKM untuk bersabar dan dia berjanji akan mencari jalan keluar dari permasalahan dan keluhan mereka. Kita berharap kedepan tidak ada lagi masalah seperti ini, untuk itu tiga bulan lagi digelar evaluasi.
Hidayat pun langsung menanyakan kepada Kepala Bapedda Palu, Arfan mengenai keluhan kelompok IKM maupun pendamping IKM. Arfan menjawab bahwa pihaknya tidak merubah usulan dari IKM tersebut, namun Arfan berjanji akan melihat dimana terjadi pengurangan honor itu melalui rekam jejak penganggaran.
Para kelompok bersama tim pendamping berada dalam road map yang telah tersusun sampai 2021 dimana tahun 2017 ini dibentuk 11 tematik 23 kelompok di 19 Kelurahan se Kota Palu yakni kelompok pangan ternak, kelompok pengolahan limbah sabuk kelapa, kelompok pemotong batu alam, pengolahan sampah anorganik, tusuk gigi, kelompok daun silar dan kelompok lainya, bahkan bahan baku dan alat penunjang kerja mereka sudah dipenuhi berapapun biayanya disetujui.
“Berdasarkan road map kelurahan inovasi unggul dan mandiri berbasis iptek bagi kemandirian ekonomi yakni tahun 2017 penguatan SDM, 2018 penguatan IKM, 2019 pengembangan IKM basis home industri, 2020 perbaikan produksi dan 2021 IKM mandiri produksi masif,”urainya. ABS