ICE ke-2 di Palu, Kearifan Lokal sebagai Kunci Pendidikan Era Digital

Kegiatan ICE yang diselenggarakan oleh FKIP Untad, Kamis (12/9/2024) di Swiss-Belhotel Silae Palu. FOTO: RAHMADITA

SILAE, MERCUSUAR – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan The 2nd International Conference on Education (ICE) di Swiss -Belhotel Silae Palu, Kamis (12/9/2024). Kegiatan ini mengangkat tema “Local Wisdom-Based Research and Community Service to Enhance Sustainable Education in the Digital Era.” 

Acara ini menghadirkan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai daerah, untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang pendidikan berkelanjutan, yang didorong oleh kearifan lokal di tengah era digitalisasi.

Konferensi ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya penelitian berbasis kearifan lokal dan pengabdian kepada masyarakat dalam memperkuat sistem pendidikan, terutama di Kota Palu, yang sedang menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. 

Sejalan dengan visi pembangunan Kota Palu, yang menekankan pada kemandirian ekonomi, lingkungan yang aman dan nyaman, sumber daya manusia yang kuat, serta pemerintahan yang profesional, ICE ke-2 menjadi momen penting untuk memperkuat kebijakan pendidikan yang berkelanjutan.

Salah satu fokus utama konferensi adalah pada program prioritas yang tertuang dalam RPJMD, yakni pengembangan karakter masyarakat Kota Palu berdasarkan nilai-nilai agama, kearifan lokal, dan kebangsaan. 

Misi ketiga dan keempat RPJMD, yang menitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan global serta bencana, turut diintegrasikan dalam berbagai sesi konferensi. 

Konferensi ini juga mengundang berbagai pakar untuk berbagi strategi dan pengalaman dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pendidikan, sembari tetap menjaga kearifan lokal sebagai fondasi utama dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kegiatan seperti ICE ke-2 ini, diharapkan pendidikan di Kota Palu dapat terus berkembang secara berkelanjutan, memperkuat karakter dan identitas lokal di tengah globalisasi yang semakin cepat. MG5

Pos terkait