PALU, MERCUSUAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengimbau seluruh keluarga membawa anak-anaknya ke fasilitas-fasilitas kesehatan untuk menjalani Imunisasi Measles Rubella (MR). Imunisasi MR akan dilaksanakan pada 1 Agustus -30 September 2018, dan bertujuan untuk mencegah angka kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat measles serta rubella pada anak.
Pesan tersebut disampaikan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola saat pencananganan Imunisasi MR di Sulteng, di kompleks kantor gubernur, Rabu (1/8/2018). Imbauan juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr Renny A Lamadjido, dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng, Abdullah Kemma.
Ekspresi seorang anak saat disuntik Imunisasi MR. FOTO: INDAR ISMAIL/MS
Bulan pertama Imunisasi MR dilaksanakan di sekolah pada anak usia sekolah 5 sampai di bawah 15 tahun. Bulan berikutnya dilakukan pada bayi dan balita di Posyandu, Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
Pencanangan imunisasi yang dirangkaikan dengan peringatan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dihadiri Ketua DPRD Sulteng, Kapolda, para kepala dinas dan badan pemprov, serta puluhan anak sekolah tingkat SD, dan SMP.
Menurut Gubernur, selama ini imunisasi yang dilakukan pemerintah telah melindungi anak-anak Indonesia dari delapan penyakit, yakni TBC, hepatitis B, polio, difteri, pertusi, pneumonia, tetanus, dan measles (campak). Dan pada imunisasi kali ini akan ditambah lagi dengan vaksinasi rubella.
Kepala Dinas Kesehatan dr Renny A Lamadjido mengatakan sasaran kampanye adalah 808.847 anak yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng. Mereka terjangkau di 7.324 layanan Posyandu dengan 1.763 tenaga kesehatan yang disiapkan untuk layanan penyuntikan.
Penyuntikan Imunisasi MR juga dilaksanakan secara simbolis. Gubernur ditemani Ketua DPRD Sulteng, Kapolda, dan Sekprov turut melihat dari dekat penyuntikan vaksin terhadap sepuluh anak usia SD, juga seorang balita.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Abdullah Kemma mengatakan pihaknya mendukung program nasional ini. Apalagi, Imunisasi MR ini sejalan dengan Bina Keluarga Balita, salah satu program strategi BKKBN.
“Harapan kita anak-anak bisa diimunisasi dengan baik. Pencanangan imunisasi MR dan pencanangan Germas itu luar biasa,” katanya kepada Mercusuar usai pencanangan. Ia menambahkan, pihaknya akan memanfaatkan Hari Keluarga Nasional tingkat provinsi di Parigi Moutong pada 11-12 Agustus nanti dengan mengampanyekan Imunisasi MR.
Diketahui measles atau campak dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk, bahkan kematian. Sementara rubella yang secara klinis lebih ringan dari campak, sangat berbahaya bila menulari ibu pada awal kehamilan, sebab dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi lahir, seperti kelainan pada jantung dan mata, ketulian, dan keterlambatan perkembangan. Sejauh ini Imunisasi MR tersebut dianggap sebagai ikhtiar terbaik untuk mencegah kedua penyakit tersebut pada anak.
Untuk menyukseskan kegiatan ini, sejak dua pekan lalu, Dinas Kesehatan Sulteng telah melakukan kampanye lewat sejumlah media. Spanduk berisi ajakan Imunisasi MR juga telah terpasang di sekolah-sekolah atau Puskesmas di Kota Palu dan daerah-daerah lainnya di Sulteng. Dinkes juga membuat brosur sebagai bahan bacaan masyarakat. DAR