Inilah Cerita Maya Selamatkan Anaknya saat Gempa di Palu

Maya bersama Bayinya

“ALHAMDULILLAH saya selamat pak satu keluarga dari bencana gempa dan tsunami kemarin,” kata Maya dengan raut wajah yang sedih.

Ia bercerita, pada saat bencana gempa dan tsunami terjadi, dia sangat syok. Pasalnya, guncangan gempa sangat keras, sementara dia saat itu sedang berada di rumah dan hanya berdua dengan anaknya yang masih balita.

Sedangkan suaminya, Adi pada saat itu tidak ada di rumah karena sedang bekerja.

Kondisi itu membuatnya harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan nyawa dirinya dan anaknya dari reruntuhan bangunan.

“Kaget sekali saya waktu (gempa) itu, bukan apanya anak saya yang masih kecil ini saya pikirkan. Baru bapaknya waktu itu lagi di luar rumah pergi kerja, jadi saya harus berjuang sendiri selamatkan anak,” cerita Maya  yang kini berusia 30 tahun.

Maya tinggal di Masomba, Kecamatan Tatura, Kota Palu.

Pada saat gempa mengguncang Palu, Maya hanya memikirkan anaknya. Maya dengan cepat mengangkat anaknya dari tempat tidurnya kemudian berusaha lari keluar rumah.

Meski sempat terjatuh saat berlari, Maya tetap berusaha bangun sambil menggendong anaknya untuk menyelamatkan diri.

Maya yang lari dengan kondisi panik karena gempa dan terus memikirkan sang buah hati, dia sampai tidak merasakan capek sedikitpun berlari sambil gendong anak hingga ke atas bukit dekat rumahnya.

“Merinding saya kalau cerita terus ini. Pokoknya itu waktu (gempa) saya sudah tidak pikirkan lagi yang lain selain nyawa anakku, saya sampai-sampai tidak rasa lari dari rumah ke bukit waktu gempa itu, saking paniknya. Beruntung, Alhamdulillah masih bisa selamat sama anak saya,” ucapnya.

Atas peritiwa gempa tersebut, rumah Maya di Masomba Palu hancur.

Kini, Maya memutuskan tinggalkan Palu sementara waktu dan akan tinggal di rumah suaminya di Barru, Sulawesi Selatan.

“Saya mau pulang dulu bareng suami di rumahnya di Desa Galung Barru. Nanti rasa trauma hilang dan sudah merasa nyaman baru balik lagi ke Palu,” tutur ibu anak satu itu.

Ya, Jumat (28/9/2018) petang lalu, gempa 7,4 SR yang disusul tsunami mengguncang Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).MAN

Pos terkait