Isu Aliran Dana di DPRD Palu Makin Memanas

ilustrasi-suap-uang

LOLU UTARA, MERCUSUAR – Isu aliran dana pembayaran Jembatan Palu IV sebesar Rp2 miliar di DPRD Kota Palu semakin memanas, setelah pernyataaan salah satu anggota DPRD Kota Palu Alimuddin Ali Bau, mantan Ketua DPRD, Iqbal Andi Magga, dan mantan Wali Kota Palu juga ikut angkat bicara bahwa sejak lama mereka ditawari fee atau imbalan oleh PT Global Daya Manunggal (PT GDM).

PT GDM merupakan perusahaan yang menangani pembangunan jembatan saat itu disebut pernah menawarkan uang kepada Iqbal Andi Magga, saat masih menjadi ketua jika meloloskan pembayaran hutang jembatan Palu IV senilai Rp16,4miliar, namun Iqbal menolak karena menurutnya pembayaran pembangunan jembatan telah diselesaikan sesuai kontrak.

“Saya menolak (tawaran fee Rp2M) karena saya tahu sekali proses pembangunan jembatan ini dan sudah dibayar lunas,” jelasnya.

Tidak hanya Iqbal, mantan Wali Kota Palu, Rusdi Mastura juga mengaku pernah ditawari fee sebesar Rp4 miliar jika meloloskan pembayaran utang tersebut. Namun Cudi, sapaan akrabnya juga menolak dengan alasan telah membayar lunas sesuai dengan kontrak.

“Apa yang harus saya bayar, saya sudah bayar lunas sesuai kontrak sebesar Rp52 miliar,” jelasnya.

Walaupun mendapat penolakkan dari wali kota dan ketua DPRD Palu saat itu, pembayaran utang jembatan IV tersebut akhirnya lolos dan dibayarkan mengunakan APBD 2019 dimasa kepemimpinan Wali Kota Hidayat dan juga Ketua DPRD Kota Palu, Ishak Cae saat ini.

Menanggapi pernyataan-pernyataan Iqbal dan Cudi serta Alimuddin tersebut, Ishak hanya menegaskan bahwa seratus ribu persen tidak ada dana aliran Rp2 miliar tersebut masuk di DPRD.

“Terserah mau bilang apa, yang jelas saya tegaskan seratus ribu persen tidak ada aliran dana yang masuk di DPRD,” jelasnya via telfon. RES

Pos terkait