Kebakaran Kos-kosan dan Kampus, Kepala Damkar Sebut Diduga Akibat Korsleting

FU Kebakaran

BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palu, Drs Sudaryano Lamangkona mengatakan, dari informasi sementara, penyebab kebakaran yang menghabiskan Gedung kos-kosan, rumah tinggal, Kampus STISIPOL Panca Bhakti (PB), serta Sebagian Gedung Kampus STIE diduga akibat hubungan singkat arus listrik (korsleting).

“Dari informasi sementara, yang diperoleh bahwa penyebab kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik,” kata Sudaryano kepada sejumlah wartawan.

Sudaryano mengatakan, dalam upaya pemadaman api, pihaknya menurunkan sebanyak 10 unit mobil Damkar serta dibantu dari satu unit mobil suplai dari pihak BPBD Sulteng.

Sementara, Kapolres Palu, AKBP Riza Faisal yang dikonfirmasi, Selasa (1/9/2020) siang mengatakan, pihaknya dalam hal itu Sat Reskrim masih melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). “Reskrim masih olah TKP,” tulisnya, saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Dia mengatakan, peristiwa kebakaran itu sedikitnya menghabiskan 1 rumah tinggal, 8 petak kos-kosan lantai dua, Gedung Kampus STISIPOL serta sebagian Gedung Kampus STIE dan menghanguskan 8 unit sepeda motor.

Seperti diketahui, deretan kos-kosan dan gedung kampus yakni STISIPOL serta sebagian Gedung STIE Panca Bhakti ludes dilalap si jago merah, Senin (31/8/2020) malam. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.

Kebakaran itu terjadi sekira pukul 19.30 Wita, menurut keterangan warga setempat api mulai berkobar dari deratan bangunan kos-kosan dua lantai. Akibat angin yang begitu kencang, sehingga kobaran api cepat menghanguskan sedikitnya 6 petak kos-kosan berlantai dua itu dan juga rumah tinggal.

Warga sekitar berupaya memadamkan dengan alat seadanya, seperti ember dan wadah untuk menyiram api, namun kobaran api yang semakin membesar dan merambat menghanguskan satu rumah warga dan kedua gedung kampus swasta tersebut.

“Saya sementara makan malam, lalu tiba-tiba ada orang teriak-teriak kebakaran, dan begitu saya keluar saya liat api dari bagian kos-kosan itu sudah mulai membesar,” kata Andri warga setempat. AMR

Pos terkait