PALU, MERCUSUAR – Ketua Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU), KH Said Aqil Siroj, melantik Pengurus Wilayah NU Sulteng, Jumat (29/10/2021), bertempat di Swiss-bellhotel Palu. Pelantikan ini dirangkaikan dengan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) dan Madrasah Kader NU (MKNU) Pengurus Wilayah NU Sulteng.
Pelantikan ini dihadiri oleh PWNU Sulteng, pengurus cabang NU kabupaten/kota se Sulteng, pengurus badan otonom NU Provinsi Sulteng dan kabupaten/kota se Sulteng, unsur Forkopimda Provinsi Sulteng, serta segenap undangan lainnya.
Dalam prosesi pelantikan ini, Ketua PBNU, KH Said Aqil Siroj melantik dan mengambil sumpah Dr. Lukman S. Tahir sebagai Ketua Tanfidziyah, beserta jajaran, serta Prof. Zainal Abidin sebagai Ketua Rais Suriyah NU Sulteng beserta jajaran, masa khidmat 2021-2026. Setelah pengambilan sumpah, dilakukan penyerahan bendera pataka NU, dari Ketua PBNU kepada Ketua Tanfidziyah PWNU Sulteng. Dr. Lukman S. Thahir sendiri, terpilih dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Sulteng yang digelar pada Juli 2021 lalu.
Ketua Tanfidziyah PWNU Sulteng, Dr. Lukman S. Tahir, dalam sambutannya usai prosesi pelantikan, mengapresiasi lahirnya NU sebagai hasil kontemplasi dari para pendiri NU. Ada tiga hal yang menjadi cikal bakal embrio NU, yakni pertama, Tashwirul Afkar sebagai pergerakan di bidang dinamisasi pemikiran. Kedua, Nahdlatut Tujjar sebagai pergerakan di bidang revitalisasi ekonomi. Ketiga, Nahdlatul Wathan sebagai pergerakan di wilayah internalisasi ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, yang berwawasan kebangsaan dan nasionalisme.
Menurutnya, dua peran yakni pemberdayaan ekonomi dan intelektual harus lebih ditingkatkan lagi, demi kemajuan NU ke depan. Hal ini kata dia, agar para kader NU tidak lagi memandang jalur politik sebagai satu-satunya jalan untuk berjuang memajukan NU.
“Sehingga NU Sulteng bisa memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan di Sulteng,” ujarnya.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Faisal Mang, dalam sambutannya mengatakan, peran organisasi ummat di Sulteng, sangat memberikan sumbangsih dalam pembangunan, utamanya ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan antar umat beragama. Peran NU dan organisasi keagamaan lainnya di Sulteng sangat besar, dalam mengawal toleransi dan persaudaraan antar umat beragama di Sulteng.
Sementata itu, Ketua PBNU, KH Said Aqil Siroj, dalam sambutannya mengatakan, mari kita pertahankan modal sosial kita melalui NU. PWNU Sulteng kata dia, memiliki tugas untuk mengkonsolidasikan modal sosial ini, dalam satu gerakan bersama.
NU kata dia memiliki amanah yang sangat besar yakni menjaga agama Islam dan merawat bangsa Indonesia. JEF