PALU, MERCUSUAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat kinerja Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS), dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) sepanjang triwulan I-2018 mengalami pertumbuhan.
(IBS) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Data terbaru IBS Provinsi Sulawesi Tengah pada triwulan I 2018 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,08 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding triwulan IV 2017 sebesar 0,74 persen. Peningkatan pertumbuhan produksi IBS di Sulawesi Tengah pada triwulan I 2018 (q-to-q)
sebesar 2,08 persen disebabkan meningkatnya pertumbuhan produksi jenis industri makanan
sebesar 4,51 persen.
Sementara itu secara nasional IBS mengalami pertumbuhan (q-to-q) sebesar
0,88 persen pada triwulan I 2018, lebih tinggi jika dibanding triwulan IV 2017 sebesar -0,61 persen.
“Pertumbuhan IBS Sulteng melebihi dari peningkatan nasional dan semua sektor mengalami pertumbuhan pada triwulan I ini,” kata Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar di kantornya belum lama ini.
Sementara itu, Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai dengan 19 orang. Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil, produksi IMK Provinsi Sulawesi Tengah (q-to-q) untuk triwulan I 2018 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,50 persen. Adapun produksi IMK nasional (q-to-q) triwulan I 2018 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,09 persen dibanding triwulan sebelumnya. HAI