TALISE, MERCUSUAR- Sejumlah organisasi perempuan yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Bersatu Sulteng menyatakan sikap mengutuk keras tindakan yang dilakukan pelaku yang diduga telah melakukan tindakan kejahatan seksual terhadap korban berinisial H, yang telah disekap selama kurang lebih puluhan tahun atau sejak 2003 hingga akhirnya ditemukan Agustus 2018.
Pelaku diketahui adalah seorang pria paruh baya yang sering disebut Tete Jago, warga Dusun Penyapu Desa Galumpang Kecamatan Dakopamean Kabupaten Tolitoli ternyata dikenal sebagai dukun di kampung tersebut.
“Kami meminta petugas bertindak transparan dan tidak membiarkan lolos pelaku yang dengan sengaja menyekap anak dibawah umur yang saat itu masih berumur 13 tahun, dan memaksa korban untuk melayani nafsunya hingga hamil sebanyak enam kali, dan parahnya semua janin dibunuh,” ungkap Dewi Rana, mewakili Koalisi Perempuan Bersatu.
Untuk itu Koalisi Perempuan Bersatu Sulteng meminta kepada Pemda Kabupaten Tolitoli melalui OPD terkait untuk secepatnya melakukan pendampingan dan memastikan bahwa korban mendaptkan hak-haknya sesuai dengan stantar HAM dan HAP (HAK ASASI PEREMPUAN) termasuk soal penanganan trauma, serta memastikan bahwa korban mendapatkan bantuan hukum maksimal dengan menggunakan perspektif korban.
Koalisasi perempuan bersatu itu adalah perkumpulan Lingkar Belajar untuk Perempuan, serta Sikola Mombine dan Banua Pangajari, Solidaritas Perempuan Palu.
Sebelumnya, wanita asal Tolitoli, Sulawesi Tengah ini baru ditemukan setelah 15 tahun menghilang. Polisi menyebut H, inisial wanita itu, diculik seorang laki-laki.
“Ditemukan seorang korban yang disembunyikan selama kurang lebih 15 tahun oleh lelaki bernama Jago,” kata Kapolres Tolitoli AKBP M Iqbal Alqudusy kepada wartawan, Minggu (5/8/2018).
Saat ini H berusia 28 tahun. Saat ditemukan, H berada di sela-sela batu besar yang berada di Desa Bajugan di mana H tinggal.
“Korban disembunyikan oleh terlapor sejak umur 13 tahun di sela-sela batu oleh Jago. Awal mulanya sejak 2003, korban dikabarkan menghilang dan sudah tidak ditemukan lagi,” kata Iqbal.
Iqbal menyebut Jago merupakan petani yang tinggal sedesa dengan H. Namun, polisi menduga Jago juga berpraktik sebagai dukun.
Saat ini, baik Jago maupun H, sudah dibawa ke Polsek Dako Pamean untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi belum menentukan status hukum Jago berkaitan dengan kasus itu.ABS