Mahasiswa Gempur Kejati dan Polda Sulteng

BESUSU TENGAH, MERCUSUAR- sejumlah mahasiswa yang mengatanamakan diri mereka Gerakan Masyarakat Pemburu Korutor (Gempur) mendatangi Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Polda Sulteng, Rabu (11/4/2018). Mereka mendesak agar kedua institusi itu mengusut adanya dugaan korupsi proyek pembangunan Wisma Haji Transit Palu.

Puluhan massa yang dipimpim oleh Mikdat itu, melaksanakan titik kumpul di secretariat mereka di wilayah Palu Barat, kemudian dengan menggunakan sepeda motor dan satu unit mobil sound sistem mereka berkonvoi menuju Kejati Sulteng dan dilanjutkan ke Mapolda Sulteng.

Salah seorang orator menyampaikan, institusi penegak hukum harus mengusut tuntas dugaan korupsi pembangunan Wisma Haji Transit Palu, yang diketahui pembangunannya hingga saat ini masih terbengkalai dan belum selesai sesuai dengan yang diharapkan, padahal anggaran APBN yang digunakan sangatlah besar yakni mencapai Rp.43,6 miliar.

“Silakan bapak-bapak di kejaksaaan dan kepolisian mengecek hasil pekerjaan proyek itu, yang tidak rampung 100 persen. Kami minta ini harus diusut tuntas,” ujarnya.

Dalam orasinya dia juga menyampaikan, sebelumnya mereka telah melayangkan surat ke Kejati untuk menurunkan tim dan menyelidiki proyek pembangunan wiswa haji, namun sepertinya tidak mendapat tanggapan positif.

Mikdat menguraikan, masa kerja pembangunan wisma haji yakni 180 hari , yang dimulai sejaka 22 juni dan seharusnya selesai pada 31 Desember 2017, tetapi hingg btas waktu yang ditentukan pembangunan itu tidak mencapai target atau sesuai dengan yang diharapkan.

Usai menyampaikan orasinya, massa aksi kembali ke titik kumpul dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.AMR

Pos terkait