Mardani H. Maming, Anak Kepala Desa yang Sukses Berbisnis

s

BPD HIPMI Sulawesi Tengah menggelar Silaturahmi Daerah (Silatda) di Hotel Santika, Kamis (11/7) malam. Meski Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said, dan Wakil Bupati Donggala, M Yasin hadir, tetapi suasananya lebih santai dan bermakna.

Pasalnya, hadir pula calon ketua umum (caketum) BPP HIPMI, Mardani H. Maming. Dia adalah anak kepala desa yang sukses melakoni bisnis. Bahkan, anak muda itu sempat menjadi bupati selama dua periode.

Ketika memberikan sambutan tanpa teks, Longki mengatakan sudah lama mengenal Mardani. Ia kemudian mengungkapkan, anak muda itu juga ternyata punya izin usaha pertambangan (IUP) di Morowali.

“Sudah lama saya kenal Mardani. Ia bahkan termasuk salah seorang yang banyak membantu korban bencana di daerah ini. Jadi, HIPMI Sulteng harus mendukung sepenuhnya agar Mardani terpilih menjadi Ketua Umum BPP HIPMI,” kata Longki yang disambut tepukan tangan hadirin.

Mardani, anak muda yang belum berusia 40 tahun itulah salah satu calon untuk memimpin HIPMI periode 2019-2022. Berdasarkan proses seleksi administrasi, terdapat 4 kandidat Calon Ketua Umum (Caketum) BPP HIPMI yang lolos, masing-masing adalah Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi), Bagas Adhadirgha (Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP Hipmi), Akbar Buchari (Mantan Ketum BPD Hipmi Sumut) dan Mardani H. Maming (Ketua Umum Apkasi dan mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan).

Di antara keempat calon, nama Mardani H. Maming digadang-gadang sebagai caketum terkuat. Mardani dalam sambutannya malam itu mengatakan, HIPMI sangat bermakna baginya. Ia pun bercerita bahwa dulunya ia memulai usaha dalam skala kecil dan terus termotivasi untuk menjadi pengusaha besar.

Mardani mengaku ia banyak belajar dari ayahnya yang seorang kepala desa di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Almarhum ayahnya adalah pengusaha lokal yang sederhana dan dermawan. Sejak kecil, Mardani sudah dilibatkan dalam pengelolaan bisnis keluarganya.

Pada 2010, kehidupan Mardani berubah drastis dari pengusaha menjadi birokrat setelah terjuan ke dunia politik yang berhasil membalikkan anggapan remeh sebagai anak kemarin sore dengan terpilih sebagai Bupati Tanah Bumbu. Sejarah waktu itu mencatat rekor sebagai bupati termuda oleh MURI.

Selama menjabat bupati hingga terpilih untuk kedua kalinya, Mardani konsisten dengan amanah yang diembannya sebagai kepala daerah. Sukses membangun Kabupaten Tanah Bumbu mengantarkannya menjadi nahkoda baru, Ketua Umum Apkasi (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia). Bersama Apkasi, nama Mardani makin berkibar di kancah nasional, dan dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya, menjadikan Apkasi dipandang penting oleh pemerintah pusat.

Dalam konteks dunia usaha, selama menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu, Mardani tahu betul apa yang dihadapi oleh pengusaha-pengusaha kecil.

“Tentu pengusaha kecil ada keinginan untuk maju dan lebih besar, namun jika dukungan tidak pernah ada, maka itu hanya menjadi angan-angan semata. Saya paham itu sehingga saat menjadi bupati saya menganggarkan sekitar Rp10-20 miliar disalurkan di sektor pendidikan infrastruktur dan kesehatan dengan dipecah plafonnya masing-masing sekitar Rp 200 juta per proyek.

Dari sinilah, dia bisa memberikan kesempatan kepada pengusaha muda melalui mekanisme penunjukan langsung yang sesuai dengan prosedur. Kalau tidak dengan cara ini, pekerjaan-pekerjaan dengan nilai di atas Rp 200 juta, selamanya akan ‘dimakan’ oleh pengusaha-pengusaha kakap.

“Mana mungkin pengusaha HIPMI yang masih muda, baru memulai usahanya langsung bisa bersaing dengan yang besar-besar,” ceritanya disambut dengan tepukan tangan meriah hadirin.

“Bersinergi Membangun Ekonomi Daerah” yang menjadi slogan kampanyenya sebagai Caketum BPP HIPMI. Jika terpilih nanti, Mardani bertekad akan mendorong terbitnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang akan melindungi pengusaha-pengusaha kecil, untuk pengerjaan proyek di bawah 200 juta, bisa diserahkan ke pengusaha-pengusaha HIPMI melalui penunjukan langsung.

“Mekanismenya nanti bisa disusun bersama antara kepala daerah dengan HIPMI agar sesuai dengan standar kelayakan, karena kalau tidak diatur percuma juga. Yang ada nanti malah jatuhnya ke perusahaan yang asal-asalan. Dengan cara ini, ke depan diharapkan akan banyak pengusaha-pengusaha daerah yang bisa naik kelas menjadi pengusaha tangguh di tingkat nasional,” katanya.

Tekad Mardani mengangkat para pengusaha muda daerah tersebut, ternyata sejalan dengan program kerja pemerintahan Jokowi di periode kedua nanti. Hal ini terungkap saat Presiden Jokowi memaparkan bahwa program pemerintahannya ke depan fokus pada pembangunan SDM setelah periode sebelumnya sukses dengan pembangunan infrastuktur.

“Saya berharap HIPMI ke depan juga bisa ikut menyiapkan SDM tangguh sehingga pengusaha muda di daerah dapat diandalkan dan bersinergi dengan kementerian terkait, dengan pemerintahan kabupaten/kota untuk membangun perekonomian di daerah masing-masing,” kata Jokowi disambut tepuk tangan meriah dari peserta silaturahmi nasional dan buka puasa bersama yang digelar HIPMI di Jakarta belum lama ini.TASMAN BANTO

Pos terkait