Meletakan Batu Pertama Pembangunan Huntap di Tondo

Wali KOta Surabaya - Copy

TONDO, MERCUSUAR- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama rombongan UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia Pasific) dan Delegasi Cities Unies Franc (CUF) atau asosiasi Pemerintah Kota di Prancis meresmikan dan serah terima bantuan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Kelurahan Tondo, serta Food Court (sentra UKM) di Hutan Kota Kaombona dan Pasar Tradisional Vinase dari Pemerintah Surabaya dalam bantuan warga Surabaya peduli, Rabu (19/6/2019).

Sesampai di Kota Palu, Tri Rismaharini didampingi Vice president of the Province Loire Atlantique Frnace,Ms. Fanny Salle langsung mendatangi Kantor Sekretariat Kota Palu bertemu Wali Kota Palu, Hidayat, banyak hal yang dibicarakan termasuk, hal-hal dibutuhkan warga Kota Palu yang terdampak bencana, dimana wali kota mengatakan yang paling berdampak yakni nelayan yang tinggal di pesisir dan UMKM yang paling merasakan dampaknya.

Risma, sapaan akrab Wali Kota Surabaya itu banyak memberikan masukan kepada Wali Kota Palu terkait penaman pohon berakar besar untuk daerah pesisir, agar dapat menahan air sehingga dampak dapat diredam, terutama ikut memberikan saran dan masukan akan masterplan pembangunan Huntap dan memperbanyak kolam serapan air.

Di Palu Risma berkesempatan meletakan batu pertama pembangunan Huntap sebanyak 11 unit type 36 dengan luasan bangunan 150 meter persegi, Surabaya merupakan kota pertama dari anggota Asosiasi Pemerintah Kota (APEKSI) yang memberikan bantuan Huntap untuk warga Kota Palu yang dilanda bencana alam, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018 silam.

Untuk nilai kontrak pembangunan Huntap sebanyak 11 unit ini sebesar Rp.659.993.840,00 yang dikerjakan Kontraktor dari CV.Cikal Berlian, sedangkan untuk Pasar Vinase sebesar Rp.1.114.506.000 seluas 500 meter persegi, dan untuk nilai kontrak sentra UKM di Huta Kota senilai Rp.545.666.000 seluas 200 meter persegi maka total seluruhnya Rp.2.320.165.840.

Namun sebelumnya Pemerintah Kota Surabaya juga telah mengirimi bantuan tanggap bencana dan membaungun posko untuk membantu pengungsu dalam pemulihan yang mana pengirimian tim tersebut mulai 6 Oktober 2018 sampai dengan 8 November 2018 sebanyak empat kali yang keseluruhan tim berjumlah 66 orang dengan unsur personil terdiri Dokter sebanyak 6 orang,Perawat 12 orang,ahli Konstrusi 3 orang,tukang gali makam 4 orang dan satgas tanggap bencana 41 orang dan pengiriman barang sebanyak 14 kontainer menggunakan kapal laut sebanyak tiga kali, sehingga Total keseluruhan hingga kini bantuan Pemkot Surabaya senilai Rp.3.719.594.532 ditambah total bantuan sebanyak 340 ton.

Untuk bantuan UCLG ASPAC dan CUF masih akan ditinjau bantuan seperti apa untuk warga Kota Palu, sebab ini baru awal kedatang utusan delegasi kota Prancis. “Mereka akan lihat apa yang bisa bantu apa!, bulan Juli saya akan ke New York rapat dimarkas PBB, disana saya akan ajukan kembali bantuan untuk warga Kota Palu,”ujar Risma.

Untuk bantuan pengadaan air bersih di Huntap kemungkinan akan di bantu UCLG ASPAC, berdasarkan keterangan Wali Kota Palu, pipa air bersih dapat ditarik ke lokasi sepanjang 6 km, namun Risma masih akan tetap menghitung kebutuhan berapa pastinya Pipa air bersih yang dapat ditarik!, kemudian dari Prancis dapat mengkaver berapa dananya. Selisihnya akan diusahakan, sebab perhatian Risma adalah air bersih dan listrik, sehingga dia menyarankan penggunaan listrik bertenaga Solar Cell lebih hemat dan irit. ABS

Pos terkait