Pelantikan Pengurus MSI Sulawesi Tengah: Momentum Memajukan Sejarah Daerah

PALU, MERCUSUAR — Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sulawesi Tengah resmi dilantik oleh Ketua Umum MSI, Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, di Gedung C LPPM Universitas Tadulako, Sabtu sore (25/10/2025). Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh jajaran pengurus MSI Sulawesi Tengah.

Pelantikan tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Umum MSI Nomor SK-01/PPMSI/I/2025 tentang susunan pengurus harian MSI Cabang Sulawesi Tengah. Dalam pembacaan struktur kepengurusan oleh Haliadi, S.S., M.Hum., Ph.D, ditetapkan bahwa Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum memimpin sebagai Ketua Umum, didampingi Dr. Hasan, M.Hum sebagai Wakil Ketua, serta Haliadi, S.S., M.Hum., Ph.D sebagai Sekretaris dan Mohammad Sairin, M.A sebagai Wakil Sekretaris. Posisi Bendahara diamanahkan kepada Windayanti, M.Pd, dengan dukungan lima bidang kerja: Penelitian dan Pengabdian, Seminar dan Publikasi, Humas dan Multimedia, Pendidikan dan Pelatihan, serta Pelestarian Warisan Budaya dan Advokasi Kesejarahan.

Dalam sambutannya, Dr. Lukman Nadjamuddin menegaskan, kehadiran MSI di Sulawesi Tengah bukan hanya sebagai wadah profesi sejarawan, melainkan juga sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan masyarakat dalam memajukan kajian sejarah lokal.

“MSI adalah rumah bersama bagi para sejarawan untuk memajukan ilmu sejarah dan meningkatkan apresiasi publik terhadap masa lalu bangsa. Di tingkat daerah, MSI Sulawesi Tengah akan aktif berkontribusi, termasuk dalam pengusulan tokoh daerah menjadi pahlawan nasional,” ujar Lukman.

Sementara itu, Prof. Dr. Agus Mulyana, yang juga menjabat sebagai Dirjen Sejarah dan Permuseuman, menekankan pentingnya revitalisasi organisasi profesi sejarawan di seluruh Indonesia. Sejak dirinya terpilih sebagai Ketua MSI pada 2021, konsolidasi pengurus di berbagai daerah terus dilakukan.

“Kini sudah terbentuk kembali 22 cabang MSI di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah. MSI memiliki peran strategis, baik dalam pengkajian sejarah nasional maupun sejarah lokal,” ungkap Agus.

Ia juga menyampaikan capaian penting MSI di tingkat nasional, antara lain mengusulkan kepada pemerintah pembentukan kembali Direktorat Sejarah dan Permuseuman yang kini telah terealisasi, serta menyusun Sejarah Nasional Indonesia dalam 10 jilid dengan melibatkan 113 sejarawan dari berbagai daerah, yang akan diluncurkan pada Hari Sejarah Nasional, 14 Desember 2025 mendatang.

Agus menambahkan, MSI daerah diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dengan lembaga seperti Balai Pelestarian Kebudayaan, museum, dan universitas, serta aktif menulis sejarah lokal, menggelar seminar, dan mengkaji calon pahlawan nasional dari daerah masing-masing.

Pelantikan pengurus ini menjadi momentum penting bagi MSI Sulawesi Tengah untuk meneguhkan kiprahnya dalam pelestarian ingatan sejarah dan penguatan identitas daerah. Dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme, MSI Sulawesi Tengah siap berperan aktif dalam membangun kesadaran sejarah masyarakat menuju masa depan yang lebih berakar pada nilai dan pengetahuan lokal. JEF

Pos terkait