BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana mengungkapkan, selama satu bulan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di jenjang SMA/SMK dan SLB di Provinsi Sulteng akan dievaluasi.
“Di Oktober ini semua sekolah yang berada di bawah naungan pemerintah provinsi, khususnya di Kota Palu sudah siap melakukan PTM. Hanya saja waktunya berbeda-beda, contohnya di SMAN 3 Palu mereka buka sekolah secara terbatas pada pekan depan, tetapi pada prinsipnya di Oktober ini SMA/SMK di Palu sudah lakukan PTMT,”kata Yudiawati, Rabu (6/10/2021).
PTM terbatas memiliki panduan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud dan SKB empat menteri, dan itu tergantung dari level masing-masing. Khusus di Kota Palu berada di level tiga yang baru saja ditetapkan pada 21 September 2021, pada level tiga aturannya itu semua pembelajaran 50 persen.
“Misalnya ada kelas secara berjenjang yang dimulai dari kelas X dan XI, kemudian kapasitas peserta didik masuk perkelas itu terbatas maksimal 18 orang. Sementara untuk jenjang SLB, PTMT masih berproses pelaksanaannya dan maksimal dalam satu kelas lima orang saja,”ungkapnya.
Selain itu, tentunya protokol kesehatan yang harus diutamakan, kemudian keselamatan serta psikososial, baik peserta didik dan tenaga pendidik serta kependidikan. Selain itu yang paling penting izin dari orang tua.
“Apabila ada peserta didik yang tidak diizinkan orang tuanya, maka sekolah harus bertanggungjawab kepada peserta didik yang tidak diizinkan orang tuanya. Jadi tetap melakukan proses pembelajaran secara jarak jauh,”tutupnya.
Saat ini proses pembelajaran dipercayakan kepada sekolah masing-masing untuk mengatur dan memberikan jadwal, sebab mereka juga harus bisa memberikan pembelajaran secara maksimal kepada para siswa yang masih tetap mengikuti daring di rumah. UTM