PALU, MERCUSUAR – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kota Palu, tepatnya di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Minggu (15/8/2021) resmi berakhir. Berakhirnya pelaksanaan KKN-T ini, ditandai dengan pelaksanaan Lokakarya II sekaligus kegiatan penutupan KKN-T, yang dilaksanakan secara daring, pada hari yang sama.
Lokakarya secara daring ini dihadiri oleh sejumlah pihak, seperti Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Hasan yang mewakili Wali Kota Palu, perwakilan Himpunan Alumni IPB Sulawesi Tengah, dr. Ir. Fadly Tantu, M.Si, dosen pembimbing lapangan, Ir. Tri Heru Widarto, M.Si, mitra KKN yang juga Ketua RT 4 Mamboro Barat, Maslita, serta sejumlah undangan lainnya.
Ketua tim KKN-T IPB di Mamboro Barat, Fauzia Noorchaliza mengatakan, pihaknya melalui kesempatan itu, mengucapkan terima kasih atas atensi dan dukungan dari semua pihak, selama dirinya bersama tiga anggota tim, yakni Giganta Iskafah Islam, Moh. Syukron Ismail, dan Rudi Hartono, menjalani KKN-T di wilayah tersebut selama sebulan lebih.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Palu, utamanya Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido yang sangat mendukung kami, juga pihak Himpunan Alumni IPB Sulteng yang menjadi sponsor utama kami, pihak kelurahan Mamboro Barat beserta RT dan RW, dosen pembimbing lapangan, para narasumber dalam beberapa seri webinar yang kami laksanakan, serta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami sebut satu per satu,” ujarnya.
Untuk program yang dilaksanakan selama proses KKN-T sendiri kata Fauzia, terdiri dari tiga program utama, di mana di dalamnya terbagi dalam sejumlah sub program. Pertama, program BASCOM (Basmi COVID-19 di Masyarakat), yang terdiri ada 3 subprogram, yakni seri webinar, pembagian 100 SPROKES (Seperangkat Protokol Kesehatan), yang terdiri atas 5 masker medis, 1 masker kain 3 lapis, hand sanitizer, dan brosur yang berisi penyebaran, pencegahan, gejala, pemakaian masker yang benar, dan pentingnya vaksinasi, serta pembagian poster 6M.
Kedua, Kebun KUAT (Keluarga Sehat), yang terdiri dari 3 subprogram, yakni pembagian tanaman vertikultur, pembuatan pupuk POC, serta edukasi metode vertikultur dan pupuk POC. Ketiga, pembuatan kebun PKK yang memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman obat seperti jahe putih, jahe merah, kunyit, lidah buaya, dan cocor bebek.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu, Hasan yang mewakili Wali Kota Palu, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan KKN-T ini, yang dinilai sangat membantu masyarakat, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Pihaknya berharap pelaksanaan KKN-T di wilayah Kota Palu ini, dapat berlanjut ke depannya.
Hal yang sama juga diutarakan perwakilan Himpunan Alumni IPB Sulawesi Tengah, dr. Ir. Fadly Tantu, M.Si. Menurutnya, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-T IPB ini, memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama upaya edukasi mengenai COVID-19, sosialisasi protokol kesehatan, serta inisisasi kebun toga untuk masyarakat.
Adapun KKN-T ini dilaksanakan sejak Juni 2021, dengan periode pembekalan dari kampus. Adapun proses turun di masyarakat dimulai sejak 5 Juli 2021. JEF