DONGGALA KODI, MERCUSUAR — Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Palu menggelar seminar hasil kelayakan dan dampak sosial ekonomi terhadap rencana keberadaan swalayan Indomaret di Kota Palu, yang digelar di Sriti Convention Hall, Kelurahan Donggala Kodi, Selasa (28/6/2022).
Husna Atjo, Ketua tim penyusun pembangunan Indomaret Kota Palu menuturkan, kelayakan berdasarkan hasil survei dampak sosialnya, masyarakat merespon dengan baik terkait adanya pembangunan gerai Indomaret di Kota Palu.
“Masyarakat yang di maksud disini yaitu masyarakat umum yang memiliki UMKM dengan responden kurang lebih 2500 responden yang ada di Kota Palu,”tutur Husna.
Husna menjelaskan, respon paling tinggi yakni animo masyarakat saat gerai ini berdiri dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan rekruitmen tenaga kerja lokal. Lebih lanjut, Husna juga menjelaskan dengan berdirinya gerai ini tentu menimbulkan persaingan dengan UMKM yang ada, tetapi kata Husna masyarakat mengganggap ini akan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas lagi.
“Artinya barang-barang yang dijual berhubungan dengan kebutuhan pokok ini cenderung harganya lebih bersaing otomatis kebutuhan produk masyarakat disini tidak monopoli pada satu swalayan saja, tapi karena banyaknya swalayan yang ada otomatis yang ada itu adalah persaingan harga terhadap kebutuhan pokok yang artinya cenderung lebih murah lagi kebutuhan pokoknya dibandingkan dengan swalayan-swalayan tertentu,” jelasnya.
Sehingga menurutnya, pada saat gerai ini bertambah bukan hanya dampak tenaga kerja yang terlihat tetapi juga memberikan dampak peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Dampak ekonomi lainya juga apabila ada gerai-gerai yang akan disewakan Indomaret, itu akan menambah pendapatan masyarakat terlebih lagi rencana mereka akan membangun 102 gerai,” katanya.
Kemudian, Husna menjelaskan kelayakan berdasarkan ekonomi finansialnya dengan menggunakan tiga metode yakni Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), dan Payback Period (PP).
“IRRnya dikisaran 40 persen, artinya dengan diskon faktornya 12 persen itu memperoleh IRRnya 40 persen artinya bahwa indomaret ini layak berdiri di Kota Palu dan itu untuk asumsi satu gerai, kemudian kembali pokoknya 4 tahun 5 bulan dengan metode Payback Period, Kemudian kalau dilihat dari NPVnya itu positif sehingga dari tiga metode ini disimpulkan bahwa dari studi kelayakan ekonomi finansialnya, layak indomaret tersebut berdiri di kota Palu,”jelasnya.
Lebih lanjut, Husna membeberkan adapun usulan pembangunan gerai sebanyak 102 gerai, namun tergantung dari pemerintah berapa yang akan disetujui. “Pemerintah yang akan melihat tata ruangnya seperti apa sehingga tidak mematikan usaha-usaha yang ada di kota Palu. Jadi 8 Kecamatan yang ada di Kota Palu dilihat dari jumlah penduduknya yang paling tinggi itu berada di Palu Timur, Palu Barat, dan Mantikulore,”bebernya. ABS