TAVANJUKA,MERCUSUAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu masih akan mempertimbangkan mengambil keputusan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Palu sesuai arahan Gubernur Sulteng, sebab Kota Palu bersama Kabupaten Morowali termasuk tertinggi dalam jumlah kasus Covid-19, namun Wali Kota Palu, Hidayat masih memberikan kesempatan kepada pelaku usaha, terkait dengan penerapan secara ketat protokol kesehatan (prokes).
Hal ini disampaikan wali kota, sebelum melepas tim pengamanan wilayah di malam tahun baru dari kediamannya di Jalan Tavanjuka, Kamis (31/12/20200, dalam rangka pengawasan sekaligus pemantauan bersama Polri dan TNI melakukan pengawasan malam tahun baru 2020.
“Pertama saya inginkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerjasama kita selama ini terutama para buruh dan semua jajaran pemerintah kota Palu yang tentunya segala upaya kerja keras kita semua Insya Allah begitu besar kepada warga masyarakat kota Palu dan akhir tahun 2020 ini bahwa saya ingin menyampaikan beberapa poin yang pertama diselesaikan apa pengawasan dan pemantauan kita ini sehubungan dengan persoalan peningkatan penyebaran Covid-19,” ujarnya Kamis (31/1/2020).
Dia katakan, untuk pengawasan protokol covid-19 pada pelaku usaha baik kafe, restoran dan hotel, diberikan satu kali teguran dan teguran kedua dilakukan penindakan penyegelan usaha sementara, hal ini merupakan upaya yang diambil Pemkot, ketimbang memukul rata dengan PSBB dan pemberlakukan jam malam pada pukul 20.00 wita.
“Jika itu terjadi ekonomi masyarakat akan terpuruk,”bebernya.
Diketahui bahwa sampai hari ini total kasus covid-19 terkonfirmasi positif di Kota Palu mencapai 1053 kasus yang positif. Angka ini menurut Hidayat cukup mengejutkan, dan khusus Desember ini mencapai 454 kasus.
“Ini cukup besar pada bulan Desember ini yang sembuh dari 1053 kasus itu itu 721 orang yang sembuh yang meninggal dunia 42 orang,” jelasnya.
Peningkatan kasus sejak september yang terus konsisten sampai Desember untuk 4 bulan. terkonfirmasi sebanyak 995 atau 94,4% dari seluruh keseluruhan 1053 kasus yang terkonfirmasi, selanjutnya sejak awal Maret sampai Agustus jumlah terkonfirmasi Covid-19 Sebanyak 58 kasus atau 5,5% dari keseluruhan kasus konfirmasi positif di tahun 2020.
“Hal ini menggambarkan bahwa berbagai inisiatif program pengendalian Covid-19 yang dilakukan oleh jajaran Pemerintah Kota Palu pada awal tahun ini cukup efektif hanya 58 kasus mulai bulan 3 sampai bulan September, kita tangani 5858 kasus dari saat ini sudah 1050 lebih klasemen pemeriksaan ini dilakukan antara lain upaya-upaya kita dia 6 pos pintu masuk di kota Palu,” jelas Hidayat.
Pada November sampai dengan Desember itu 24 orang yang dan 900 lebih yang masih positif diakibatkan oleh transmisi lokal ada perubahan penanganan dan dari 24 yang terkonfirmasi Covid positif dari pelaku perjalanan itu semuanya pintu masuk jalan darat.
Pada surveilans sebanyak 900 lebih yang terkonfirmasi positif diketahui transmisi lokal dan hal ini mengkuatirkan bagi kita semua, sehingga ada beberapa langkah yang ditempuh dalam pengendalian penyeberan Covid-19 , yang tentunya dengan jumlah ini maka penanganannya berbeda dengan sebelumnya.
Maka dari itu, dibutuhkan kerja dengan teman-teman lurah ini, yang dinilai punya peran sangat penting dalam mengendalian penyebaran Covid-19. ABS