Pemprov Harap Lulusan Poltekkes Berperan di Masyarakat

SAMBUTAN - Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekertariat Daerah (Setda), Siti Norma Mardjanu, saat memberikan sambutan pada peresmian gedung kelas Jurusan Gizi, Laboratorium Kuliner dan Komputer Politeknik Kesehatan Palu, Selasa (3/7/2018). FOTO: MAHBUB/MS

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekertariat Daerah (Setda), Siti Norma Mardjanu, mengapresiasi kepada Civitas Akademik Politeknik Kesehatan Palu atas penyelenggaraan program pendidikan vokasional. Hal itu disampaikan saat peresmian gedung kelas Jurusan Gizi, Laboratorium Kuliner dan Komputer Politeknik Kesehatan Palu, yang dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), drg Usman Sumantri dan Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr. Renny Lamadjido, Selasa (3/7/2018).

Dalam sambutan tertulis Gubernur Longki yang dibacakan Siti Norma menuturkan, para lulusan dari jurusan gizi ini beserta tenaga ahli madya di bidang gizi kedepan diharapkan dapat menjalankan perannya dengan baik dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah seputar gizi di masyarakat.

“Semoga jurusan ini bisa melahirkan para sarjana muda yang berkualitas dan berkompeten guna diturunkan ke masyarakat,” tutur Siti Norma.

Masih terkait masalah gizi ujar Siti Norma, yang menjadi perhatian Pemprov Sulteng, yakni ancaman stunting di Sulteng yang masih mengkhawatirkan. Menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2013, prevalensinya di daerah ini berada di atas standar nasional, yaitu sebesar 37,2 persen. Stunting ini merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.

Oleh karena itu tutur Siti Norma, Gubernur Longki mengharapkan hal ini dapat menjadi perhatian khusus Poltekkes Kemenkes Palu, khususnya jurusan gizi untuk turut berperan serta dalam menangani kasus tersebut, sehingga dapat mengurangi balita-balita di Sulteng supaya tidak mengalami masalah kekurangan gizi dan tidak pula kelebihan gizi.

“Gizi sangat berdampak kurang baik bagi kecerdasan, pertumbuhan badan dan metabolisme anak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Politeknik Kesehatan Palu, Nasrun mengatakan, pembangunan ruang kelas dan laboratorium menggunakan anggaran dan dimulai sejak tahun 2017. Selain peresmian gedung, pihaknya juga mencanangkan bebas rokok. BOB

Pos terkait