DUYU, MERCUSUAR – Hujan deras yang mengguyur Kota Palu sejak pukul 19.40 wita pada Sabtu (22/6/2019) hingga Minggu dini hari, menyebabkan air meluap dari aliran bekas sungai di Kelurahan Duyu. Hal itu mengakibatkan, pemukiman warga terendam, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa atau sekira 60 senti meter. Untuk membantu warga, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menurunkan tim reaksi cepat (TRC).
Hal ini menyebabkan sejumlah warga panik, akibat air yang tiba-tiba meluap masuk ke rumah warga. Sementara, di kompleks Pesantren Imam Muslim dan Panti Asuhan Ar-Rahman air juga meluap hingga masuk ke pondok siswa dan pengurus pesantren.
Wali Kota Palu,Hidayat mengatakan, guna membantu warga, pihaknya telah mengirimkan TRC terpadu yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Sat Pol PP, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Sosial bersama unsur Pemerintah Kecamatan Tatanga untuk bersama-sama masyarakat Kelurahan Duyu melakukan normalisasi saluran Air di seputaran Jalan Sungai Manonda dan Jalan PDAM Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga .
“Derasnya hujan di wilayah pegunungan sisi barat Kota Palu mengakibatkan sungai kering yang berada di Jalan Gawalise tiba-tiba banjir, bahkan meluap ke pemukiman warga. Untuk mengatasi hal tersebut, kita langsung berkoordinasi dengan Camat Tatanga Zainuddin dan Camat Palu Barat Kapau Bauwo dan turun ke lapangan,” ujar Kadis Damkar Palu, Sudaryano R.Lamangkona, Minggu (23/6/2019).
Bersama Plt. Kasat Pol PP Nathan Pangasongan, Plt.Kadis Sosial Kota Palu Muh.Nur Sidik, Kabid Logistik BPBD Kota Palu, M.Bambang Sabarsyah, langsung melakukan normalisasi saluran air di wilayah tersebut.
Berkat kerjasama tim dan masyarakat setempat, akhirnya luapan air yang sebelumnya menggenangi sebagian pemukiman warga hingga setinggi 60 senti meter, untuk sementara bisa dikendalikan dan berangsur-angsur mulai surut.
Lebih jauh ditempat tersebut, Dinas Damkar Kota Palu melalui tim rescuenya mengirimkan satu unit kendaraannya untuk melakukan pembersihan dibeberapa rumah warga yang digenangi air dan lumpur. Selain itu Tim BPBD Kota Palu mendirikan dua unit tenda sebagai langkah antisipasi, guna mengevakuasi warga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Lewat malam saya mendapat telpon dan menerima kabar air meluap di Jalan Manonda, dan sudah masuk ke rumah warga. Saya pun langusung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan langsung menuju lokasi,” ujarnya.ABS